Sociomile
Penulis : Administrator - Selasa, 17 Januari 2023
"Dalam penjualan, social proof dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk atau layanan yang dijual"
Social proof adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan fenomena di mana seseorang cenderung mengikuti tindakan atau pandangan orang lain dalam situasi tertentu. Dalam penjualan, social proof dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk atau layanan yang dijual.
Salah satu cara untuk menggunakan social proof dalam penjualan adalah dengan menunjukkan testimoni dari pelanggan yang puas dengan produk atau layanan tersebut. Ini dapat dilakukan melalui ulasan online, video testimonial, atau bahkan dengan menampilkan jumlah pelanggan yang telah membeli produk. Hal ini dapat membuat pelanggan merasa lebih yakin dengan pilihan mereka karena mereka melihat bahwa orang lain telah mencoba dan menikmati produk tersebut.
Selain itu, social proof juga dapat digunakan dengan menampilkan selebriti atau influencer yang menggunakan atau merekomendasikan produk atau layanan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan karena mereka merasa bahwa jika selebriti atau influencer yang diakui telah menggunakan produk tersebut, maka produk tersebut pasti berkualitas. Namun perlu diingat bahwa social proof tidak dapat digunakan secara asal dan harus tetap diperiksa kebenarannya.
Baca Juga: Pengertian dan Tugas Telesales dalam Bisnis
Penggunaan Social Proof dalam Telesales
Telesales adalah proses penjualan yang dilakukan melalui telepon. Dalam proses ini, sales representative akan menghubungi calon pelanggan untuk menawarkan produk atau layanan yang dijual. Dalam hal ini, social proof dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kepercayaan calon pelanggan terhadap produk atau layanan yang dijual.
Misalkan, sales representative dapat menyertakan testimoni dari pelanggan yang telah mencoba dan merasa puas dengan produk atau layanan yang dijual. Hal ini dapat membuat calon pelanggan merasa lebih yakin dengan pilihan mereka karena mereka melihat bahwa orang lain telah mencoba dan menikmati produk tersebut. Selain itu, sales representative juga dapat menyertakan selebriti atau influencer yang menggunakan atau merekomendasikan produk atau layanan yang dijual, ini juga akan meningkatkan kepercayaan calon pelanggan.
Selain itu, social proof juga dapat digunakan dalam proses telesales untuk meningkatkan tingkat konversi. Misalnya, sales representative dapat menyatakan jumlah pelanggan yang telah membeli produk atau layanan yang dijual, atau menyatakan bahwa produk atau layanan tersebut telah direkomendasikan oleh beberapa selebriti atau influencer. Hal ini dapat membuat calon pelanggan merasa lebih yakin dan cenderung untuk melakukan pembelian.
Baca Juga: Manfaat Call Center Bagi Perusahaan
Tips dan Cara Menggunakan Social Proof untuk Promosi Telesales
Berikut adalah tips dan cara menggunakan social proof agar promosi telesales perusahaan Anda semakin profit!
- Gunakan testimonial pelanggan: Salah satu cara terbaik untuk menggunakan social proof dalam telesales adalah dengan menyertakan testimoni dari pelanggan yang telah mencoba dan merasa puas dengan produk atau layanan yang dijual. Sales representative dapat menyampaikan testimonial ini selama proses presentasi atau dalam follow-up setelah panggilan telepon.
- Sertakan selebriti atau influencer yang menggunakan atau merekomendasikan produk : Menyertakan selebriti atau influencer yang menggunakan atau merekomendasikan produk atau layanan yang dijual dapat meningkatkan kepercayaan calon pelanggan. Sales representative dapat menyampaikan informasi ini selama proses presentasi atau dalam follow-up setelah panggilan telepon.
- Sertakan jumlah pelanggan yang telah membeli: Menyatakan jumlah pelanggan yang telah membeli produk atau layanan yang dijual dapat membuat calon pelanggan merasa lebih yakin dan cenderung untuk melakukan pembelian.
- Gunakan data yang dapat diperiksa: pastikan untuk menyertakan data yang dapat diperiksa, seperti jumlah pelanggan yang telah membeli atau testimonial yang dapat dihubungi.
- Sertakan konten visual: Sertakan konten visual seperti video testimonial, atau foto dari selebriti atau influencer yang menggunakan atau merekomendasikan produk/layanan. Hal ini akan membuat testimonial dan informasi lebih meyakinkan bagi calon pelanggan.
- Jangan terlalu berlebihan : Jangan terlalu berlebihan dalam menyampaikan social proof, ini dapat menyebabkan pelanggan merasa curiga dan tidak percaya.
- Terapkan dalam semua komunikasi: Selalu sertakan social proof dalam semua komunikasi, baik dalam panggilan telepon, email, dan follow-up.
- Integrasikan dengan website dan media sosial: Integrasikan social proof dengan website dan media sosial perusahaan. Hal ini akan membuat social proof lebih mudah diakses oleh calon pelanggan dan memperkuat keyakinan mereka pada produk atau layanan yang dijual.
- Buat konten yang relevan: Pilih testimonial dan selebriti atau influencer yang relevan dengan produk atau layanan yang dijual. Hal ini akan membuat social proof lebih meyakinkan bagi calon pelanggan.
- Terus update dan perbarui: Terus update dan perbarui social proof yang digunakan. Hal ini akan menunjukkan bahwa perusahaan terus mendapat dukungan dari pelanggan dan selebriti atau influencer.
- Fokus pada kualitas: Fokus pada kualitas bukan kuantitas. Lebih baik memiliki beberapa testimoni yang sangat meyakinkan daripada banyak testimonial yang tidak meyakinkan.
- Jangan biarkan social proof menjadi satu-satunya alasan: Ingatlah bahwa social proof hanyalah salah satu dari banyak alasan yang digunakan dalam proses penjualan. Fokus pada menyampaikan nilai produk atau layanan yang dijual dan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan calon pelanggan.
Kesimpulannya, social proof merupakan salah satu alat yang efektif dalam meningkatkan kepercayaan calon pelanggan terhadap produk atau layanan yang dijual. Dalam proses telesales, sales representative dapat menggunakan berbagai cara seperti menyertakan testimonial pelanggan, selebriti atau influencer yang menggunakan atau merekomendasikan produk, jumlah pelanggan yang telah membeli, dan data yang dapat diperiksa. Namun perlu diingat bahwa social proof tidak dapat digunakan secara asal dan harus tetap diperiksa kebenarannya dan diintegrasikan dengan website dan media sosial perusahaan, fokus pada kualitas bukan kuantitas dan jangan biarkan social proof menjadi satu-satunya alasan dalam proses penjualan.