Salah satu hal yang patut diperhatikan dalam menjalankan strategi pemasaran adalah etika. Lantaran, etika Anda dapat mencerminkan nilai-nilai inti yang dianut oleh perusahaan. Selain itu, etika juga penting dalam membangun kepercayaan konsumen dan penciptaan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, etika menjadi hal penting untuk dipahami dalam setiap bidang pemasaran, tak terkecuali dalam bidang  non-profit telemarketing. Untuk memahami itu semua, Anda perlu mengetahui definisi, contoh, dan etika yang perlu dimiliki dalam bidang non-profit telemarketing.

Apa Itu Non-profit Telemarketing?

Seperti namanya, non-profit telemarketing merupakan jenis telemarketing yang biasanya dilakukan oleh organisasi amal atau nirlaba dengan tujuan untuk menggalang dana, mendapatkan dukungan, atau meningkatkan kesadaran terkait tujuan utama mereka. Fokus utama dalam non-profit telemarketing bukan untuk menjual produk atau layanan komersial seperti telemarketing pada umumnya, melainkan untuk mengajak audiensnya agar bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan amal demi mendukung inisiatif sosial, lingkungan, atau kemanusiaan.

Cara kerja non-profit telemarketing hampir mirip dengan jenis telemarketing lainnya, yakni dengan menggunakan panggilan telepon untuk berinteraksi bersama calon donor atau target pasar yang mereka tuju. Tujuan utama dari telemarketing jenis ini bukanlah untuk mencari keuntungan, melainkan untuk meraih dana yang diperlukan untuk mendukung berbagai program yang dijalankan oleh organisasi nirlaba tersebut.

Baca Juga: Mengenal Telemarketing: Pengertian, Tujuan dan Peran

Contoh Non-profit Telemarketing

Non-profit telemarketing memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini Ivosights telah  menyajikan Anda terkait contoh dari non-profit telemarketing yang mungkin belum Anda ketahui.

Kampanye donasi merupakan sebuah bentuk dari usaha organisasi nirlaba untuk menggalang dana dari masyarakat umum dengan berbagai cara, salah satunya adalah telemarketing. Biasanya, proses dari kampanye donasi dalam non-profit telemarketing dimulai dengan menghubungi calon pendonasi dan menjelaskan tujuan serta program yang akan dijalankan organisasi. Kemudian, di akhir organisasi ini mengajak calon pendonasi tersebut untuk memberikan sumbangan.

Telethon merupakan acara televisi atau radio yang menggabungkan telemarketing dan hiburan dengan tujuan untuk mengumpulkan dana. Biasanya, masyarakat diundang untuk menelepon dan memberikan sumbangan selama acara tersebut berlangsung.

Beberapa organisasi nirlaba cenderung mengandalkan keanggotaan sebagai sumber pendanaan utamanya. Dengan telemarketing, organisasi ini dapat menghubungi individu potensial yang sekiranya tertarik untuk menjadi anggota dan mendapatkan manfaat khusus yang ditawarkan.

Salah satu cara bagi organisasi nirlaba untuk menggalang dana dengan telemarketing adalah dengan menggunakan advocacy and awareness, di mana mereka mencoba untuk menghubungi masyarakat dengan tujuan untuk mengedukasi isu-isu yang mereka anggap penting dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam sebuah kampanye atau petisi.

Biasanya dalam situasi-situasi darurat seperti bencana alam, organisasi nirlaba juga memanfaatkan telemarketing untuk mengajak masyarakat agar memberikan dukungannya secara cepat. Hal ini merupakan jenis dari non-profit telemarketing yang bisa disebut dengan emergency appeals.

Baca Juga: 5 Perbedaan Telesales dan Telemarketing yang Perlu Anda Ketahui

Etika dalam Non-profit Telemarketing

Dalam menjalankan non-profit telemarketing, Anda perlu mematuhi norma dan etika agar Anda dapat menjaga reputasi organisasi nirlaba Anda. Selain itu, dengan menjaga etika, Anda juga dapat membangun kepercayaan masyarakat terkait program yang Anda rancang. Berikut merupakan beberapa prinsip etika yang harus diperhatikan sebelum Anda melakukan non-profit telemarketing:

Anda harus menyampaikan informasi seperti tujuan organisasi atau program yang akan didukung melalui dana tersebut secara jelas dan akurat. Sebisa mungkin, jangan membuat klaim yang tidak dapat dibuktikan atau justru menyesatkan agar Anda mendapatkan dukungan masyarakat.

Dalam melakukan telemarketing, terdapat kebijakan yang mengharuskan Anda untuk menjaga privasi dari individu yang Anda hubungi. Mengacu pada hal itu, Anda sebaiknya meminta izin terlebih dahulu apabila diharuskan menggunakan informasi pribadi dari individu dan tidak menyebarluaskan informasi tersebut.

Selama melakukan non-profit telemarketing, Anda harus menunjukkan sikap terbuka terkait sumbangan dan penggunaan dana yang diberikan masyarakat. Anda harus menjelaskan bagaimana setiap sumbangan akan berkontribusi pada tujuan program Anda dan Anda juga harus memberikan laporan yang jelas terkait penggunaan dana kepada masyarakat.

Anda harus menghormati budaya, agama, dan nilai-nilai individu dalam setiap interaksi yang dilakukan kepada masyarakat. Usahakan jangan mengambil pendekatan yang membuat Anda terkesan tidak peka terhadap adanya keberagaman.

Setelah dana terkumpul, pastikan bahwa Anda menggunakan dana tersebut untuk tujuan amal yang telah disosialisasikan kepada masyarakat sebelumnya. Anda harus menjaga agar tidak ada pengalokasian dana yang tidak sesuai.

Baca Juga: Memahami Prosedur dalam Telemarketing

Ivosights Siap Wujudkan Telemarketing Impian Anda!

Apabila Anda mematuhi prinsip-prinsip etika yang telah disebutkan di atas, maka non-profit telemarketing yang Anda rencanakan dapat menjalankan kampanye yang bermakna dan sejalan dengan tujuan dari program yang telah Anda rancang. Apabila Anda memerlukan bantuan untuk menjalankan strategi telemarketing tersebut, Ivosights dapat membantu Anda untuk mewujudkannya. Melalui Sociomile, sebuah layanan contact center terlengkap bentukan Ivosights, Anda dapat melakukan interaksi panggilan dari beragam kanal secara efektif dan efisien tanpa perlu membuka platform berbeda satu persatu. Jika Anda tertarik, hubungi Ivosights sekarang juga!