Saat ini, dunia bisnis dari yang face-to-face beralih ke penggunaan teknologi yang memungkinkan untuk kegiatan bisnis jarak jauh, termasuk dalam komunikasinya. Keamanan dalam komunikasi contact center sangat penting untuk melindungi informasi sensitif pelanggan dan menjaga integritas komunikasi antara agen dan pelanggan. Salah satu jenis serangan keamanan yang sering terjadi adalah serangan man-in-the-middle. Anda bisa mengatasi serangan man-in-the-middle dengan cara Anda harus mengetahui apa itu serangan man-in-the-middle terlebih dahulu, lalu Anda bisa memperketat keamanan dengan enkripsi, verifikasi identitas, dan sebagainya.

Apa itu Serangan Man-in-the-Middle?

Serangan man-in-the-middle (MitM) adalah jenis serangan keamanan di mana seorang penyerang mencampuri komunikasi antara dua pihak yang berinteraksi tanpa sepengetahuan keduanya. Penyerang ini memposisikan dirinya di tengah-tengah komunikasi, sehingga ia dapat memantau dan memanipulasi informasi yang dikirimkan antara pihak yang berkomunikasi. Serangan MitM sering terjadi dalam komunikasi yang melibatkan pertukaran informasi sensitif, seperti data pribadi atau informasi keuangan.

Penyerang MitM dapat menggunakan berbagai teknik untuk mencapai tujuan mereka. Salah satu teknik umum adalah dengan memanfaatkan celah keamanan dalam jaringan atau menggunakan perangkat perusak yang memungkinkan mereka mengendalikan aliran data yang melewati mereka. Dengan posisi ini, penyerang dapat mengakses informasi sensitif, memodifikasi pesan, atau mengirimkan pesan palsu tanpa sepengetahuan pihak yang berkomunikasi.

Dampak Serangan Man-in-the-Middle pada Contact Center

Serangan man-in-the-middle pada contact center dapat memiliki dampak yang serius. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.

Penyerang MitM dapat mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi, atau data pribadi pelanggan. Hal ini dapat mengakibatkan kebocoran data dan penyalahgunaan informasi pelanggan.

Penyerang dapat memanipulasi pesan yang dikirimkan antara agen dan pelanggan. Mereka dapat mengubah konten pesan, mengirimkan instruksi palsu, atau memanipulasi transaksi untuk keuntungan pribadi.

Serangan MitM dapat merusak kepercayaan pelanggan terhadap contact center dan perusahaan. Jika pelanggan merasa bahwa komunikasi mereka tidak aman atau terjadi penyalahgunaan data, mereka mungkin kehilangan kepercayaan dan memilih untuk tidak berinteraksi dengan contact center tersebut.

Baca juga: Tools Keamanan Contact Center Selain Firewall, Wajib Tahu!

Cara Mengatasi Serangan Man-in-the-Middle pada Contact Center

Untuk melindungi contact center dari serangan man-in-the-middle, ada beberapa langkah yang dapat diambil.

Mengimplementasikan enkripsi end-to-end dalam komunikasi contact center. Dengan menggunakan protokol enkripsi yang kuat, seperti SSL/TLS, data yang dikirimkan antara agen dan pelanggan akan dienkripsi sehingga hanya pihak yang berwenang yang dapat membacanya.

Menerapkan mekanisme verifikasi identitas yang kuat untuk memastikan bahwa pihak yang berkomunikasi adalah pihak yang sebenarnya. Penggunaan sertifikat digital, otentikasi dua faktor, atau protokol otentikasi yang aman dapat membantu mencegah serangan MitM.

Melakukan pemantauan keamanan secara aktif untuk mendeteksi adanya serangan MitM atau aktivitas mencurigakan lainnya. Pemantauan ini melibatkan penggunaan sistem deteksi intrusi, analisis lalu lintas jaringan, dan log aktivitas untuk mendapatkan wawasan tentang ancaman keamanan yang mungkin terjadi.

Memastikan bahwa sistem contact center selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru. Penyerang sering memanfaatkan kerentanan pada sistem yang tidak diperbarui untuk melancarkan serangan MitM. Dengan memperbarui sistem secara teratur, celah keamanan dapat dikurangi.

Melakukan pelatihan reguler kepada agen contact center tentang ancaman keamanan dan praktik terbaik untuk mengenali serangan MitM. Agar dapat menghadapi serangan ini, agen harus mampu mengenali tanda-tanda serangan dan tahu cara melaporkannya kepada pihak yang berwenang.

Baca juga: Firewall Berbasis Cloud, Teknologi Keamanan Contact Center Terkini

Rekomendasi Contact Center yang Aman

Serangan man-in-the-middle merupakan ancaman serius bagi keamanan komunikasi dalam contact center. Dampaknya dapat merugikan baik bagi pelanggan maupun perusahaan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan seperti enkripsi komunikasi, verifikasi identitas, pemantauan keamanan, pembaruan sistem, dan pelatihan keamanan perlu diimplementasikan secara aktif. Dengan melakukan langkah-langkah ini, contact center dapat melindungi informasi pelanggan dan menjaga kepercayaan dalam komunikasi yang aman.

Terlepas dari cara menjaga contact center yang tepat, alat contact center yang terpercaya dan andal juga bisa mempengaruhi. Hal ini menyebabkan penyedia alat contact center juga harus diperhatikan, contohnya seperti alat-alat contact center dari Ivosights. Ivosights memiliki alat contact center yang sudah dijamin keamanannya.

Salah satu alat contact center Ivosights yang terjamin keamanannya adalah Sociomile. Dengan menggunakan Sociomile Anda akan mendapatkan layanan dukungan pelanggan, tak hanya itu bagi Anda yang ingin menggunakan Sociomile untuk bisnis keuangan, tak perlu khawatir karena Sociomile sudah memiliki regulasi OJK.

Lain lagi jika Anda tidak ingin memikirkan kerumitan menjaga keamanan contact center, Anda juga bisa memesan BPO Contact Center atau Contact Center Outsourcing Ivosights. BPO Contact Center Ivosights sudah dijamin keamanannya, lokasi yang strategis, agen yang profesional, serta workstation yang komplit dan canggih. Anda tidak perlu memikirkan perihal keamanan lagi, semuanya sudah disediakan dan dijamin oleh Ivosights.

Produk-produk yang sudah disebutkan di atas bisa Anda dapatkan hanya di Ivosights. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait harga atau fitur, Anda bisa meminta demo. Jika Anda tertarik dengan produk yang lainnya, Anda bisa melihat-lihat di website Ivosights. Semua alat contact center tersedia di Ivosights. Tunggu apa lagi, buruan hubungi Ivosights segera!