Tips Melakukan Blast Marketing Agar Tidak Diblokir Pelanggan!

Sociomile


Penulis : Administrator - Kamis, 09 Februari 2023
Ket. foto: Ilustrasi - Blast. Shutterstock.
Ket. foto: Ilustrasi - Blast. Shutterstock.

"Blast Marketing adalah strategi pemasaran yang mengirimkan pesan promosi atau informasi ke sejumlah besar audiens secara massal"

Blast marketing adalah strategi pemasaran yang mengirimkan pesan promosi atau informasi ke sejumlah besar audiens secara massal dan tanpa memperhatikan relevansi atau minat mereka. Ini biasanya dilakukan melalui email atau pesan massal lainnya. Metode ini kurang efektif karena tidak mempertimbangkan kebutuhan atau minat penerima, dan sering menimbulkan respons negatif, seperti keluar dari daftar mailing atau melaporkan sebagai spam. Nah, oleh karena itu penting untuk mengetahui tips melakukan blast marketing agar tidak diblokir pelanggan.

Mengenal Channel Blast Marketing

Ada beberapa channel yang dapat digunakan untuk melakukan blast marketing, diantaranya:

  1. Email marketing: Mengirim pesan massal melalui email ke audiens yang berlangganan.
  2. SMS marketing: Mengirim pesan massal melalui SMS ke audiens yang berlangganan.
  3. Direct mail: Mengirim pesan massal melalui surat langsung ke alamat rumah pelanggan.
  4. Telemarketing: Mengirim pesan massal melalui telepon ke audiens yang berlangganan.
  5. Social media: Mengirim pesan massal melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
  6. Push notification: Mengirim pesan massal melalui notifikasi push pada aplikasi mobile.
  7. Messenger bot: Mengirim pesan massal melalui bot pada platform pesan seperti Facebook Messenger atau WhatsApp.

Semua channel ini dapat digunakan untuk melakukan blast marketing, namun perlu diperhatikan bahwa setiap channel memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan harus dipilih sesuai dengan audiens dan tujuan marketing Anda.

Baca Juga: Blasting: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Alasan Pelanggan Memblokir Blast Marketing

Blast marketing adalah strategi pemasaran masif yang mengirimkan pesan ke sejumlah besar pelanggan sekaligus. Namun, meskipun memiliki potensi untuk mencapai banyak orang, ada beberapa alasan mengapa pelanggan mungkin memblokir pesan-pesan ini:

  1. Terlalu sering menerima pesan: Jika pelanggan menerima pesan blast marketing dari Anda terlalu sering, mereka mungkin merasa terganggu dan memutuskan untuk memblokir pesan Anda. Ini karena mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan jumlah pesan yang mereka terima, atau mungkin merasa bahwa pesan-pesan tersebut tidak relevan dengan kebutuhan mereka.
  2. Tidak relevan: Jika pesan blast marketing yang Anda kirimkan tidak relevan dengan minat atau kebutuhan pelanggan, mereka mungkin memblokir pesan Anda. Ini karena mereka mungkin merasa bahwa waktu dan energi mereka sedang terbuang, dan mereka tidak ingin menerima pesan-pesan yang tidak berguna.
  3. Spam: Jika pesan blast marketing Anda dianggap sebagai spam atau penipuan oleh pelanggan, mereka mungkin memblokir pesan Anda. Ini karena mereka mungkin khawatir tentang keamanan informasi pribadi mereka, atau mereka mungkin merasa bahwa pesan tersebut tidak dapat dipercayai.
  4. Desain yang buruk: Jika desain pesan blast marketing Anda buruk atau tidak profesional, pelanggan mungkin memutuskan untuk memblokir pesan Anda. Ini karena mereka mungkin merasa bahwa pesan tersebut tidak menarik, atau mungkin merasa bahwa pesan tersebut tidak dapat dipercayai karena desainnya yang buruk.

Untuk menghindari masalah ini, pastikan untuk selalu mengirimkan pesan blast marketing yang relevan dan berkualitas, dan hindari mengirimkan pesan terlalu sering. Ini akan membantu Anda membangun kepercayaan dan memastikan bahwa pesan Anda diterima dengan baik oleh pelanggan.

Baca Juga: Ini Cara Melakukan Blasting yang Efektif, Anti Spam! Wajib Tahu!

Tips Melakukan Blast Marketing agar Tidak Diblokir Pelanggan

Berikut adalah penjelasan rinci mengenai tips melakukan blast marketing agar tidak diblokir pelanggan:

  1. Peroleh persetujuan: Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa pelanggan memiliki opsi untuk berlangganan dan memiliki pilihan untuk berhenti berlangganan setiap saat. Ini dapat dilakukan dengan meminta persetujuan pelanggan secara eksplisit untuk menerima pesan dari Anda, misalnya melalui formulir berlangganan.
  2. Personalisasi pesan: Pesan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pelanggan akan lebih mungkin diterima dengan baik dan memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi. Anda dapat menggunakan informasi yang dikumpulkan dari pelanggan seperti preferensi produk atau informasi demografi untuk mensegmentasi audiens dan menyajikan pesan yang sesuai dengan minat mereka.
  3. Jaga frekuensi: Jangan terlalu sering mengirimkan pesan, karena ini bisa membuat pelanggan merasa terganggu dan memiliki kecenderungan untuk memblokir pesan Anda. Atur jadwal pengiriman pesan dan jaga agar frekuensi tetap wajar dan terkendali.
  4. Gunakan subjek yang menarik: Gunakan subjek yang menarik dan informatif untuk meningkatkan kemungkinan pelanggan membuka pesan. Buat subjek yang membuat pelanggan penasaran dan tertarik untuk membuka pesan Anda.
  5. Berkualitas tinggi: Pastikan bahwa pesan dan konten berkualitas tinggi dan relevan bagi pelanggan. Buat pesan yang bermakna dan memberikan nilai bagi pelanggan, bukan hanya menjual produk atau layanan.
  6. Gunakan fitur opt-out: Berikan pelanggan pilihan untuk berhenti berlangganan melalui tautan opt-out yang jelas dalam setiap pesan. Ini membantu menjaga transparansi dan membuat pelanggan merasa lebih nyaman dan percaya dengan praktik pemasaran Anda.

Dengan memperhatikan tips ini, Anda dapat mengurangi risiko pesan Anda diblokir oleh pelanggan dan memastikan bahwa strategi blast marketing Anda lebih efektif dan memiliki tingkat respons yang lebih tinggi.

Bagikan

Saatnya Meningkatkan Layanan Interaksi Pelanggan Bersama Ivosights!

Hubungi Kami