Kenali Istilah yang Kerap Muncul dalam B2B dan B2C Telemarketing

Sociomile


Penulis : Administrator - Kamis, 31 Agustus 2023
Ket. Foto: Ilustrasi - Telemarketing. Shutterstock
Ket. Foto: Ilustrasi - Telemarketing. Shutterstock

"Memahami istilah dalam B2B dan B2C telemarketing dapat membantu anda berkomunikasi dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif"

Dalam dunia pemasaran modern, konsep B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to Consumer) telemarketing menjadi salah satu peranan penting dalam memasarkan produk atau layanan Anda melalui panggilan telepon. Untuk mengaplikasikannya, tentunya Anda harus cukup mengenali apa saja istilah yang sering digunakan dalam B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to Consumer) telemarketing. Pada artikel ini, terdapat penjelasan tuntas terkait berbagai macam istilah tersebut yang dapat membuat Anda setidaknya tidak kebingungan ketika ingin mengimplementasikan strategi telemarketing di perusahaan Anda nantinya.

Apa itu B2B dan B2C Telemarketing?

Pertama-tama, Anda harus memahami terlebih dahulu terkait definisi dari B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Consumer) telemarketing. Dengan memahaminya, Anda dapat lebih mudah mengaplikasikannya ke dalam strategi pemasaran yang telah Anda susun sebelumnya.

  • B2B (Business-to-Business) Telemarketing

Seperti namanya, B2B telemarketing merupakan sebuah strategi pemasaran di mana perusahaan Anda mencoba untuk menawarkan dan menjual produk atau layanan yang Anda miliki kepada perusahaan lain. Dalam pendekatan tipe B2B telemarketing, tujuan utamanya adalah menjalin hubungan bisnis yang bersifat jangka panjang. Selain itu, B2B telemarketing juga ditujukan untuk membangun kemitraan dan menawarkan solusi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan klien Anda.

  • B2C (Business-to-Consumer) Telemarketing

Beda halnya dengan B2B telemarketing, B2C telemarketing merupakan strategi pemasaran di mana pendekatannya terjalin antara telemarketer dan konsumen. Dalam konteks ini, perusahaan Anda mencoba untuk menawarkan dan menjual produk atau layanan yang Anda miliki secara langsung kepada individu yang menjadi prospek dari target pasar Anda. Umumnya, B2C telemarketing lebih berorientasi pada penjualan langsung dan memiliki pengaruh secara emosional terhadap calon pelanggan Anda.

Baca Juga: Tren Telemarketing B2B 2023. Simak Agar Tidak Ketinggalan Zaman

Istilah dalam B2B dan B2C Telemarketing

  • Lead Generation

Lead generation merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi kontak dari calon pelanggan Anda yang sekiranya potensial. Calon pelanggan potensial itu biasa disebut dengan lead.  Dalam konteks B2B telemarketing, calon pelanggan Anda merupakan perusahaan lain. Sedangkan dalam B2C telemarketing, calon pelanggan Anda merupakan individu yang berperan sebagai konsumen akhir. Tujuan dari dilakukannya lead generation ini adalah untuk membentuk daftar prospek berkualitas tinggi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan Anda.

  • Account-Based Marketing (ABM)

Account-Based Marketing (ABM) merupakan sebuah pendekatan pemasaran di mana perusahaan berfokus pada penawaran yang sangat disesuaikan untuk sejumlah akun tertentu. Biasanya, Account-Based Marketing (ABM) digunakan dalam strategi B2B telemarketing, di mana target dari strategi ini hanya tertuju pada beberapa konsumen tertentu saja sehingga pemasaran tidak dilakukan secara luas.

  • Telesales

Telesales merupakan salah satu aspek telemarketing yang berfokus pada penjualan langsung terkait produk atau layanan yang Anda tawarkan melalui panggilan telepon. Dalam telesales, terdapat penjelasan produk yang lebih mendalam kepada calon pelanggan. Biasanya, orang yang melakukan telesales disebut dengan telemarketer atau salesperson.

  • Objection Handling

Untuk mengatasi penolakan atau keberatan yang diberikan oleh pelanggan, maka seorang telemarketer harus memiliki keterampilan komunikasi yang bagus. Keterampilan tersebut dinamakan dengan objection handling, di mana seorang telemarketer harus siap untuk merespons secara positif dan profesional terkait penolakan dan keberatan dari pelanggan.

  • Decision Maker

Decision maker merupakan sebutan untuk individu yang memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan pembelian dari produk atau layanan yang Anda tawarkan. Umumnya digunakan dalam B2B telemarketing, membuat interaksi dan minat dari seorang decision maker perusahaan klien menjadi langkah penting dalam keberhasilan strategi ini.

  • Conversion Rate

Conversion rate merupakan rasio antara jumlah konversi dan jumlah prospek yang dihubungi. Pada umumnya, conversion rate digunakan dalam berbagai strategi pemasaran yang ada. Dalam konteks telemarketing, conversion rate ini digunakan sebagai alat pengukur efektivitas jumlah transaksi yang berhasil dilakukan oleh seorang telemarketer.

  • Churn Rate

Churn Rate merupakan rasio dari pelanggan yang berhenti berlangganan atau melakukan pemutusan pembelian selama periode waktu tertentu. Churn rate berfungsi sebagai alat ukur agar Anda dapat mengetahui berapa rasio dari pelanggan yang meninggalkan produk Anda dan sebagai alat untuk membantu meningkatkan retensi pelanggan.

  • Retention

Retention merupakan usaha untuk mempertahankan pelanggan Anda agar tetap setia kepada produk atau layanan yang Anda tawarkan. Setelah mengetahui churn rate dari produk atau layanan yang anda jual, Anda dapat melakukan strategi retensi dengan melibatkan komunikasi berkelanjutan dan penawaran khusus kepada pelanggan Anda.

  • Script

Script atau naskah dalam konteks telemarketing merupakan sebuah alat yang digunakan oleh telemarketer untuk berinteraksi dan membimbing percakapan dengan pelanggan. Sebuah script yang baik haruslah fleksibel agar seorang telemarketer dapat menyesuaikannya dengan respon pelanggan tanpa merusak konsistensi dari pesan yang ingin disampaikan.

Baca Juga: Perbedaan Klien B2C dengan B2B dalam Telemarketing

Saatnya Terapkan Teknologi Telemarketing Terpercaya

Dengan memahami istilah-istilah di atas, Anda bisa dapat berkomunikasi dan merencanakan strategi telemarketing perusahaan Anda secara lebih efektif dan efisien tanpa perlu kebingungan lagi. Selain itu, Anda juga dapat mengembangkan kampanye telemarketing Anda menjadi semakin terarah dan sukses, baik dalam konteks B2B maupun B2C telemarketing.

Jika Anda berencana untuk terlibat dalam telemarketing, Anda juga perlu menggunakan teknologi terbaru untuk membantu strategi telemarketing Anda agar Anda dapat bersaing dan mencapai target penjualan Anda, salah satunya adalah dengan menggunakan alat bantu contact center bernamakan Sociomile. Sociomile dapat membantu Anda dalam melakukan interaksi pelanggan dari berbagai kanal secara efektif dan efisien tanpa perlu membuka platform berbeda satu persatu. Jika Anda merasa Sociomile merupakan pilihan yang tepat, hubungi Ivosights sekarang juga!

Bagikan

Saatnya Meningkatkan Layanan Interaksi Pelanggan Bersama Ivosights!

Hubungi Kami