Setiap bisnis pasti menginginkan closing deals atau kesepakatan penjualan untuk bisnisnya. Proses ini tidak hanya dapat memberikan angka penjualan, tetapi juga meningkatkan pendapatan bagi bisnis. Untuk mendapatkan atau mencapai kesepakatan dengan calon pelanggan, dibutuhkan sebuah teknik, yang disebut teknik closing. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian dan jenis teknik closing.
Apa itu Teknik Closing?
Kata closing akan terdengar asing jika Anda belum pernah terjun pada bidang pemasaran. Closing secara harfiah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai penutup. Dari arti tersebut, penggunaan istilah closing dalam pemasaran memiliki arti sebagai penutupan sebuah transaksi penjualan.
Dengan kata lain, closing merupakan bagian akhir dari proses penawaran yang dilakukan oleh tim marketing terhadap calon pelanggan. Mengapa dibilang akhir karena jika ada pelanggan yang akhirnya tertarik untuk membeli produk atau jasa yang telah ditawarkan sebelumnya.
Kemudian lanjut kepada teknik closing, teknik ini merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan akhir dari penawaran tersebut. Teknik closing memiliki beberapa jenis namun beragam. Tak ada patokan khusus yang diperlukan seorang agen untuk mengunakan teknik tertentu. Hanya saja, masing-masing teknik akan efektif jika dilakukan dengan calon pelanggan yang sesuai.
Jenis-jenis Teknik Closing
Berikut ini merupakan jenis-jenis teknik yang bisa Anda terapkan pada marjeting ataupun Telemarketing, yaitu:
#1 Now or Never
Teknik ini memberikan penawaran, dimana pelanggan akan merasa menyesal jika tidak membeli produk atau jasa tersebut sekarang. Teknik ini memang sedikit memaksa calon pelanggan untuk membeli produk yang telah Anda tawarkan namun, cara ini terbukti ampuh untuk menarik pelanggan agar mau membeli produk Anda.
Anda hanya perlu melakukan penawaran kepada pelanggan dengan iming-iming jika membeli hari ini, mereka akan mendapatkan potongan harga sekian persen. Anda juga bisa mengatakan kepada bahwa produk yang dijual merupakan stok terbatas yang dimana untuk tersedia akan membutuhkan waktu yang lama. Jenis ini memang agak memaksa calon pelanggan, namun ini juga akan membuat calon pelanggan tidak perlu mikir panjang untuk membeli produk atau jasa dari bisnis Anda.
#2 Summary
Jenis ini ada ketika calon pelanggan bingung untuk memilih produk A atau B dari yang ditawarkan. Seorang agen telemarketing akan memberikan atau menjelaskan fitur-fitur atau keunggulan dari satu produk secara singkat. Dengan begitu, calon pelanggan akan merasa tertarik dengan produk yang telah mereka pilih dan akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk membeli produk tersebut.
#3 Asumtif
Jenis Asumtif merupakan teknik closing yang sangat populer digunakan dan terlalu percaya diri. Bagi seorang agen yang sudah profesional dan memiliki pengalaman yang banyak, ia selalu menanamkan pikiran yang positif bahwa calon pelanggan akan membeli produk atau jasa dari yang telah ia tawarkan.
Namun, Anda juga harus yakin tentang hal itu dan terus memantau setiap langkah dari proses penjualan dan juga memberikan value dan nilai yang cukup bagi calon pelanggan. Hal utama yang harus diperhatikan dalam jenis ini yaitu, Anda harus terus mengamati bahwa pelanggan mengamati cara Anda saat melakukan closing. Jenis teknik closing ini tidak memerlukan kata-kata khusus untuk memikat minat pelanggan. Terpenting Anda percaya diri terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Itulah sedikit penjelasan tentang teknik closing yang bisa diterapkan pada bisnis Anda. Pelajari lebih dalam teknik closing untuk mengembangkan usaha kamu. Namun perlu diingat, teknik closing ini harus disertai dengan komunikasi atau penyampaian yang baik. Jangan sampai Anda terbata-bata dalam mempresentasikan produk di depan pelanggan, karena ini hanya akan membuat konsumen ragu untuk membeli atau menggunakan produk dan jasa dari Anda.