Ripple10
Penulis : Administrator - Selasa, 10 Januari 2023
"Social listening adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data yang diungkapkan di media sosial tentang suatu topik atau merk"
Social listening adalah proses pemantauan dan analisis terhadap percakapan yang terjadi di media sosial tentang sebuah brand, perusahaan, produk, atau layanan. Melakukan social listening dapat menghadapi beberapa tantangan, seperti terlalu banyak informasi yang harus disaring, kemampuan menganalisis data yang dihasilkan, pertimbangan privasi, biaya yang mungkin dibutuhkan untuk menggunakan tools yang tepat, dan waktu yang diperlukan untuk melakukannya secara teratur dan menyeluruh.
Apakah Social Listening Melanggar Privasi?
Social listening adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data yang diungkapkan di media sosial tentang suatu topik atau merk. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengerti bagaimana orang mempercayai merk mereka, apa yang orang katakan tentang mereka, dan bagaimana orang mengalami produk atau layanan mereka.
Meskipun social listening dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan atau organisasi yang menggunakannya, tergantung pada bagaimana data yang dikumpulkan digunakan, ia juga dapat melanggar privasi individu. Misalnya, jika data yang dikumpulkan melalui social listening digunakan untuk menargetkan iklan yang tidak relevan kepada individu atau untuk mempengaruhi pemikiran atau tindakan mereka tanpa memberi tahu mereka, itu dapat dianggap melanggar privasi.
Untuk menghindari pelanggaran privasi, perusahaan atau organisasi yang melakukan social listening harus memastikan bahwa mereka memahami dan mematuhi semua peraturan privasi yang berlaku, serta memberi tahu individu tentang bagaimana data yang dikumpulkan melalui social listening akan digunakan.
Baca Juga : Ketahui Apa Saja yang Dipantau Saat Melakukan Social Listening!
Tantangan dalam Melakukan Social Listening
Ada beberapa tantangan dalam melakukan social listening, di antaranya adalah:
- Jumlah data yang besar: Jumlah data yang besar dapat menjadi tantangan dalam social listening karena dapat membuat proses pengumpulan dan analisis data menjadi lebih sulit dan memakan waktu yang lebih lama. Selain itu, jumlah data yang besar juga dapat mempersulit untuk mengidentifikasi pola dan trend yang penting dan menyebabkan terjadinya kebingungan dan kekacauan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, perlu strategi yang tepat untuk menangani jumlah data yang besar agar dapat menghasilkan analisis yang bermanfaat dan dapat diandalkan.
- Kemiripan kata-kata: Kata-kata yang digunakan oleh orang-orang pada umumnya cenderung mirip satu sama lain, sehingga menyulitkan untuk membedakan antara kata-kata yang berhubungan dengan perusahaan atau produk yang dianalisis dan kata-kata yang tidak berhubungan.
- Penggunaan bahasa yang tidak sesuai: Banyak orang yang menggunakan bahasa yang tidak sesuai atau tidak tepat dalam mengekspresikan pikiran atau perasaannya, sehingga menyulitkan untuk memahami makna yang sebenarnya.
- Penggunaan slang atau istilah: Banyak orang yang menggunakan slang atau istilah yang tidak familiar bagi orang lain, sehingga menyulitkan untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksud.
- Keaslian data: Beberapa orang mungkin sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar atau tidak akurat di internet, sehingga menyulitkan untuk memastikan keaslian data yang diperoleh.
Cara Mengatasi Tantangan dalam Melakukan Social Listening
Social listening adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data dari media sosial untuk mengerti apa yang orang-orang katakan tentang sebuah brand, produk, atau industri. Ini bisa menjadi tantangan karena ada banyak data yang harus diolah, tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi tantangan tersebut:
- Tentukan tujuan yang jelas: Ini penting agar Anda tahu apa yang ingin Anda capai dengan melakukan social listening. Misalnya, apakah Anda ingin mengetahui apa yang orang-orang katakan tentang brand Anda, atau apakah Anda ingin menemukan ide-ide baru untuk produk Anda? Dengan tujuan yang jelas, Anda akan lebih mudah mencari data yang relevan dan menganalisisnya dengan tepat.
- Gunakan tools yang tepat: Ada banyak tools social listening yang tersedia di pasaran, seperti Hootsuite dan Mention. Masing-masing tools memiliki fitur yang berbeda, sehingga penting untuk memilih tools yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Pastikan untuk membandingkan beberapa tools sebelum memutuskan yang terbaik.
- Tentukan kata kunci yang tepat: Kata kunci adalah istilah yang akan Anda gunakan untuk mencari data di media sosial. Misalnya, jika Anda ingin mengetahui apa yang orang-orang katakan tentang produk Anda, Anda bisa menggunakan nama produk tersebut sebagai kata kunci. Pastikan untuk memilih kata kunci yang spesifik agar data yang Anda dapatkan relevan.
- Analisis data secara teratur: Setelah mengumpulkan data, jangan hanya menyimpannya, tetapi juga lakukan analisis secara teratur untuk mengetahui apa yang orang-orang katakan tentang brand atau produk Anda. Ini bisa membantu Anda menemukan peluang dan tantangan yang ada, serta memberikan ide-ide baru untuk strategi marketing Anda.
- Terapkan apa yang Anda pelajari: Setelah melakukan analisis, terapkan apa yang Anda pelajari untuk meningkatkan strategi marketing dan kepuasan pelanggan. Misalnya, jika Anda menemukan banyak orang yang mengeluh tentang layanan pelanggan yang buruk, Anda bisa mencoba meningkatkan layanan pelanggan dengan cara yang sesuai.
Tertarik Melakukan Social Listening?
Penasaran dengan pendapat warganet terhadap produk brand atau perusahaan Anda? Ivosights akan membantu Anda melalui layanan Ripple10, platform monitoring percakapan digital yang dapat Anda manfaatkan untuk lebih memahami konsumen, kompetisi, dan tren pasar secara lebih baik lagi.
Ssst… Anda juga dapat menggunakan layanan Comprehensive Analytic untuk mendapatkan hasil analisis mendalam dari berbagai sumber untuk mendapatkan insights tersembunyi mengenai konsumen yang menggunakan produk atau jasa dari perusahaan Anda, seperti percakapan digital, pasar e-commerce, media sosial, dan bahkan struk belanja pelanggan.