Ketahui Apa Saja yang Dipantau Saat Melakukan Social Listening!

Ripple10


Penulis : Administrator - Senin, 09 Januari 2023
Ket. foto: Ilustrasi - Social listening. Shutterstock.
Ket. foto: Ilustrasi - Social listening. Shutterstock.

"Dalam social listening, biasanya memantau percakapan yang terjadi di media sosial mengenai perusahaan, produk, atau layanan yang bersangkutan"

Social listening adalah proses mengikuti dan menganalisis diskusi yang terjadi di media sosial. Tujuannya adalah untuk memahami persepsi, kebutuhan, dan harapan masyarakat terhadap sebuah perusahaan, produk, atau layanan, serta untuk mendapatkan umpan balik yang bermanfaat bagi perusahaan tersebut. Dalam social listening, biasanya yang dipantau adalah diskusi yang terjadi di media sosial mengenai perusahaan, produk, atau layanan yang bersangkutan.

Sejarah Social Listening

Sejarah social listening dimulai sejak munculnya media sosial pertama, yaitu platform blogging seperti LiveJournal dan Xanga yang muncul pada awal tahun 2000-an. Pada awalnya, social listening hanya dilakukan secara manual dengan cara memantau blog-blog pribadi atau forum diskusi yang ada di internet.

Namun, seiring dengan perkembangan media sosial yang semakin pesat, muncul berbagai tools dan platform yang memudahkan proses social listening, seperti Hootsuite dan Mention.

Kini, social listening sudah menjadi bagian penting dari strategi pemasaran digital, dan banyak perusahaan yang memanfaatkannya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di media sosial mengenai mereka, serta untuk mendapatkan umpan balik yang bermanfaat dari pelanggan.

Mengapa Sebuah Bisnis Harus Melakukan Social Listening?

Sebuah bisnis harus melakukan social listening karena hal tersebut dapat memberikan banyak manfaat. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Memahami apa yang orang pikirkan tentang bisnis Anda: Social listening memungkinkan bisnis untuk mengetahui apa yang orang pikirkan tentang mereka di media sosial. Ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana bisnis Anda terlihat di mata pelanggan dan membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
  2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman: Social listening dapat membantu bisnis menemukan peluang baru, seperti menciptakan produk baru atau meningkatkan layanan pelanggan. Ini juga dapat membantu mengidentifikasi ancaman, seperti pesaing yang baru muncul atau isu yang mungkin mempengaruhi bisnis.
  3. Meningkatkan layanan pelanggan: Social listening memungkinkan bisnis untuk menanggapi keluhan pelanggan dan memberikan layanan pelanggan yang lebih baik. Ini juga dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan loyalitas terhadap bisnis.
  4. Membangun reputasi online: Dengan melakukan social listening, bisnis dapat memahami bagaimana mereka diperlakukan di media sosial dan membangun reputasi yang baik secara online. Ini dapat membantu menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

 Apa Saja yang Dipantau Saat Melakukan Social Listening?

Saat melakukan social listening, ada beberapa hal yang biasanya dipantau, antara lain:

  1. Brand mention: Merek atau nama perusahaan yang disebut dalam konten media sosial. Contoh: "Saya baru saja membeli tas baru dari merek X, dan ternyata kualitasnya sangat bagus!"
  2. Sentiment: Tingkat kepuasan atau kekecewaan yang tercermin dalam ucapan atau tulisan tentang merek atau perusahaan. Contoh: "Saya sangat kecewa dengan layanan pelanggan dari perusahaan X. Mereka tidak membantu saya sama sekali ketika saya mengalami masalah dengan produk yang saya beli"
  3. Topik populer: Topik yang paling sering dibicarakan di media sosial yang terkait dengan merek atau perusahaan. Contoh: "Banyak orang yang membicarakan tentang inovasi terbaru dari perusahaan X di Twitter"
  4. Kompetitor: Merek atau perusahaan lain yang sering dibandingkan dengan merek atau perusahaan yang sedang dipantau. Contoh: "Saya lebih suka produk dari perusahaan X daripada perusahaan Y karena kualitasnya lebih baik"
  5. Influencer: Orang yang memiliki banyak pengikut di media sosial dan sering memberikan opini atau review tentang merek atau perusahaan. Contoh: "Saya baru saja membaca review tentang produk X dari seorang influencer di Instagram, dan saya tertarik untuk membelinya"
  6. Perilaku audiens: Pola interaksi dan perilaku audiens terhadap konten yang diposting oleh merek atau perusahaan di media sosial. Contoh: "Audiens kami terlihat lebih suka membagikan konten yang menunjukkan kegunaan produk kami daripada konten yang hanya berisi foto produk"
  7. Kata kunci: Kata-kata yang sering digunakan dalam konten media sosial yang terkait dengan merek atau perusahaan. Contoh: "Kata kunci yang paling sering digunakan dalam konten media sosial tentang produk kami adalah 'murah', 'bersaing', dan ‘handal’”
  8. Hashtag: Hashtag yang sering digunakan dalam konten media sosial yang terkait dengan merek atau perusahaan. Contoh: "Kami sering menggunakan hashtag #ProdukX dan #KualitasTerbaik dalam konten media sosial kami untuk memudahkan audiens menemukan konten kami"

Ingin Melakukan Social Listening Terkait Brand dan Perusahaan Anda?

Penasaran dengan pendapat warganet terhadap produk brand atau perusahaan Anda? Ivosights akan membantu Anda melalui layanan  Ripple10, platform monitoring percakapan digital yang dapat Anda manfaatkan untuk lebih memahami konsumen, kompetisi, dan tren pasar secara lebih baik lagi.

Ssst… Anda juga dapat menggunakan layanan Comprehensive Analytic untuk mendapatkan hasil analisis mendalam dari berbagai sumber untuk mendapatkan insights tersembunyi mengenai konsumen yang menggunakan produk atau jasa dari perusahaan Anda, seperti percakapan digital, pasar e-commerce, media sosial, dan bahkan struk belanja pelanggan.

Bagikan

Saatnya Meningkatkan Layanan Interaksi Pelanggan Bersama Ivosights!

Hubungi Kami