Sebagai seorang agent telemarketing, harus memiliki strategi atau rencana-rencana yang diperlukan untuk menawarkan produk atau jasa ke calon pelanggan. Nah, salah satu strategi untuk menarik pelanggan adalah dengan cara warm calling. Apa sih warm calling itu? Temukan jawabannya pada artikel kali ini.
Apa itu Warm Calling
Warm calling merupakan kegiatan menghubungi calon pelanggan yang sebelumnya sudah punya pengetahuan bahkan mereka memiliki ketertarikan pada produk atau jasa yang ditawarkan. Artinya, calon pelanggan ini bukanlah calon pelanggan yang ketika dihubungi mereka tidak tahu apa-apa, namun, setidaknya mereka memahami sedikit produk yang ditawarkan.
Jenis Warm Calling
Warm calling yaitu agent menghubungi calon pelanggan yang sudah mengetahui produk atau jasa yang telah ditawarkan, tetapi, teknik ini juga memiliki jenis-jenisnya, lho. Apa saja? Berikut adalah jenis dari warm calling:
- Calon pelanggan belum pernah menemui dengan agent, biasanya mereka dapat informasi dan rekomendasi dari teman atau orang terdekatnya. Calon pelanggan jenis ini biasanya menyambut dengan baik ketika ada panggilan masuk yang dilakukan oleh agent.
- Calon pelanggan menghubungi agent lebih dulu karena dia tertarik dan penasaran tentang detail-detail produk atau jasa setelah melihat promo atau diskon dan ingin mengetahui lebih lanjut terkait produk atau jasa yang telah ditawarkan.
- Agent dan calon pelanggan bisa saja bertemu di suatu acara, lalu si calon pelanggan tertarik dengan produk atau jasa yang telah ditawarkan. Karena si calon pelanggan penasaran dan tertarik, kemudian dua pihak setuju untuk membuat janji dengan berbicara melalui telepon untuk membahas lebih lanjut tentang detail mengenai produk atau jasa tersebut.
Tak hanya itu, seorang calon pelanggan mungkin telah mengisi formulir di situs web, kemudian agent menghubungi si calon pelanggan ini sebagai tanggapan dari iklan yang ditayangkan. Pelanggan jenis ini biasanya cukup tertarik untuk berusaha menghubungi agent, namun mereka sebenarnya tidak mengetahui apa-apa tentang Anda secara pribadi. Calon pelanggan warm ini lebih mudah untuk diajak kerja sama daripada pelanggan yang cold, tetap masih butuh hubungan yang baik dengan agent.
Cara Kerja
Cara kerja pada warm calling memerlukan sistem yang membangun koneksi dengan calon pelanggan. Contohnya, agent bisa menghadiri acara seperti event atau pameran sehingga akan membantu untuk membangun koneksi dengan calon pelanggan yang bisa diajak untuk bekerja sama.
Agent juga dapat menggunakan email untuk menjalin koneksi dengan cara membuat daftar dan mengirimkan artikel yang informatif dan sumber daya lainnya. Jika calon pelanggan membuka pesan dan mengunduh isi yang diberikan, hal itu menandakan sebuah indikasi bahwa itu merupakan jenis pelanggan yang warm. Walaupun hanya membuka pesan saja, itu merupakan ada kemungkinan calon pelanggan itu tertarik dengan penawaran yang diberikan.
Setelah koneksi sudah terjalin, langkah selanjutnya yaitu menelepon calon pelanggan. Tujuan dari teknik ini yaitu untuk membuat sebuah janji temu. Penjualan harus dilakukan selama janji temu masih berlangsung dan bukan dalam panggilan singkat. Kecuali hanya untuk yang berjualan produk atau jasa melalui telepon saja.
Ketika saat menelepon pelanggan, perkenalkan diri Anda terlebih dahulu dan membawa koneksi yang sebelumnya terjadi dengan calon pelanggan. Jawaban calon pelanggan akan menentukan apakah itu merupakan warm calling atau bukan.
Jika mereka merespon tidak ingat dan tidak antusias, Anda bisa menganggap calon pelanggan ini sebagai cold calling. Agent bisa mengambil langkah untuk membangun kembali koneksi atau mau lanjut saja dengan calon pelanggan.
Nah, itu lah tentang wam calling dalam pemasaran. Calon pelanggan yang sebelumnya mengetahui detail produk dan penasaran ingin menghubungi agent, itu merupakan warm calling. Hal ini merupakan langkah mudah bagi agent karena calon pelanggan tertarik dengan produk atau jasa yang telah ditawarkan.