Ripple10
Penulis : Administrator - Jumat, 26 Agustus 2022
"E-mail marketing salah satu saluran yang terbilang personal dan murah untuk memaksimalkan penjualan."
Penggunaan e-mail untuk program marketing telah umum dilakukan sejak lama. Bahkan, meskipun saat ini dunia pemasaran telah disesaki dengan saluran baru seperti website ataupun media sosial, ternyata e-mail marketing masih terbukti ampuh untuk memaksimalkan penjualan. Mengingat, e-mail marketing tergolong sebagai saluran yang terbilang personal dan murah.
Namun, saat ini, banyak pemasar yang kurang tepat dalam menggunakan e-mail sebagai sarana pemasaran. Misalkan, mengirimkan e-mail marketing tanpa mendapat persetujuan dari penerima ataupun mengirimkan e-mail yang melebihi batas wajar; misalkan sehari 4 kali selama 7 hari penuh—sehingga, nantinya akan menimbulkan komplain dari pelanggan. Namun, kabar baiknya, kini untuk menangani segala komplain seperti hal tersebut, kita dapat menggunakan customer care platform seperti Sociomile.
Lalu, bagaimana strategi menciptakan e-mail marketing agar lebih memaksimalkan penjualan? Dalam hal ini, Ivosights telah merangkum beberapa cara tersebut sebagai berikut.
Gunakan E-mail Marketing Tool
Layanan pengiriman e-mail berbayar menjadi hal penting yang patut kita perhatikan seperti Mail Chimp, AWeber, dan sebagainya. Mengingat, mengirimkan e-mail dalam jumlah besar dengan menggunakan G-mail ataupun iMail, bukan hal yang tepat. Tidak jarang, kita akan menemukan kasus seperti e-mail tidak masuk ke inbox dan sebagainya.
Sedangkan ketika kita menggunakan e-mail marketing tool, kita akan diberikan beragam kelebihan seperti dapat mengirimkan e-mail dalam jumlah besar setiap hari, dapat memastikan bahwa e-mail kita bebas dari undang-undang Spam, hingga dapat melacak siapa saja yang telah membuka e-mail kita. Itu sebabnya, menggunakan e-mail marketing tool menjadi hal penting untuk strategi pemasaran kita melalui e-mail.
Kirim E-mail Hanya Kepada Orang yang Setuju
Kita patut memahami bahwa mengirimkan e-mail komersial harus mendapatkan izin dari penerimanya. Jika tidak, hal tersebut akan menyalahi undang-undang dan dianggap sebagai spam. Lalu, apa yang harus kita lakukan agar e-mail kita tidak ditandai sebagai spam? Tentu kita harus mengirimkan e-mail marketing hanya kepada orang yang setuju. Caranya, dapat dilakukan dengan beragam hal. Misalkan, ketika seseorang registrasi melalui website kita, ajukan pertanyaan tentang kesedian mereka untuk berlangganan e-mail atau newsletter melalui e-mail mereka.
Kumpulkan Database E-mail
Untuk mengumpulkan database e-mail mungkin hal yang gampang-gampang susah. Kita bisa mendapatkan data dari beragam sumber secara mudah, tetapi yang paling sulit adalah mendapatkan persetujuan mereka untuk menerima e-mail marketing kita. Namun, sebenarnya, banyak orang yang mau berlanggan e-mail atau menerima e-mail marketing kita, asalkan kita mampu memberikan alasan dan meyakinkan mereka. Salah satu alasan tersebut adalah kita dapat memberikan informasi yang berguna dan dibutuhkan oleh para penerima e-mail kita. Contohnya, kita bisa menyebarkan halaman pertama sebuah infografis mengenai kebiasaan belanja Generasi Millenial melalui LinkedIn, dan untuk membaca halaman infografis selanjutnya, audiens harus memberikan e-mail karena kita menjanjikan akan mengirimkan infografis tersebut melalui e-mail.
Tentukan Tujuan E-mail Marketing Kita
E-mail marketing tentu diciptakan untuk memenuhi tujuan tertentu dari strategi pemasaran kita. Apakah tujuan dari e-mail marketing tersebut untuk mengklik tautan agar meningkatkan traffic website kita, atau hanya sekadar untuk mengisi kuesioner tentang kepuasan pelanggan. Pada prinsipnya, kita harus membuat haya satu tujuan dalam e-mail marketing ini. Jika kita ingin penerima e-mail melakukan klik tautan penawaran kita, jadikan hal tersebut hanya sebagai tujuan e-mail marketing kita. Mengingat, jika kita membuat banyak tujuan atau permintaan pada satu e-mail, bukan tidak mungkin hal tersebut akan membuat penerima e-mail bingung dan bahkan akan mengabaikan pesan yang ingin kita sampaikan.
Ciptakan E-mail yang Personal dan Menggugah Rasa Penasaran
E-mail yang terasa personal, akan membuat penerimanya merasa spesial. Sementara itu, membuat e-mail yang personal, cukup dengan hal sederhana: misalkan, dalam e-mail tersebut, kita seolah berbicara langsung kepada Si Penerima dan membahas topik yang memang mereka minati atau sesuai dengan profile mereka. Semakin personal dan relevan sebuah e-mail, semakin menarik dan dibutuhkan pelanggan. Selain itu, tugas kita sebagai pengirim e-mail marketing adalah membuat subjek e-mail dan menampilkan design semenarik mungkin sehingga dapat menggugah rasa penasaran.
Lakukan Penjadwalan
Salah satu hal terpenting yang harus kita lakukan adalah mengirim e-mail marketing dengan jadwal tertentu. Kita wajib menjadwalkan pengiriman e-mail dalam periode tertentu, misalkan satu kali dalam satu minggu, dan jangan pernah mengirimkan e-mail berkali-kali dalam satu hari. Seorang marketer yang membombardir dalam pengiriman e-mail setiap harinya, selain akan menyalahi undang-udang dan dianggap spam, juga akan menghadirkan komplain dari para Si Penerima e-mail marketing kita tersebut.
Sebagai pemasar kita wajib memperhatikan keenam hal di atas dan menerapkannya dalam program e-mail marketing yang kita ciptakan. Meskipun telah dianggap sebagai saluran pemasaran yang lama, e-mail terbilang cukup efektif dalam meningkatkan penjualan hingga dapat menjadi sarana untuk menampung feedback dari setiap pelanggan. Bahkan, saat ini, dengan customer care platform seperti Sociomile, segala komplain dari beragam saluran (termasuk e-mail) dapat terintegrasikan secara lebih mudah. Jadi, yuk, maksimalkan penggunaan e-mail sebagai saluran pemasaran!