Ripple10
Penulis : Administrator - Selasa, 29 November 2022
"Engagement adalah sebuah indikator yang digunakan untuk melihat tingkat keterlibatan audiens atau netizen pada social media Anda"
Pada sejumlah media sosial, seperti Facebook, tidak semua konten yang kita posting akan tampil di beranda teman atau followers kita. Bahkan, rata-rata, persentase konten kita akan tampil hanya sekitar 5-10% saja. Hal tersebut terjadi karena saluran digital tersebut (seperti Facebook) menggunakan algoritma yang disebut EdgeRank; konten kita akan tampil disesuaikan dengan seberapa besar engagement dari konten tersebut.
Apa Itu Engagement?
Engagement adalah sebuah indikator yang digunakan untuk melihat tingkat keterlibatan audiens atau netizen pada social media Anda. Secara historis, istilah ini sudah menjadi metrik umum yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran media sosial, namun tidak selalu berujung pada penjualan.
Hal-hal yang Diukur sebagai Engagement
Saat ini terdapat tiga media sosial terpopuler, yakni Facebook, Instagram, dan Twitter. Setiap platform media sosial tersebut memiliki mekanismenya sendiri untuk mengekspresikan penghargaan bagi para netizen. Berikut ini beberapa hal yang bisa diukur sebagai interaksi berdasarkan media sosialnya:
- Twitter: re-tweet dan followers
- Facebook: share, likes, dan followers
- Instagram: likes dan followers
Jika akun media sosial Anda mendapatkan jumlah share dan likes tinggi, maka unggahan tersebut termasuk dalam postingan populer.
Strategi Menstimulasi Engagement di Media Sosial
Itu sebabnya, agar konten dapat dikonsumsi oleh khalayak luas di media sosial, kita harus menciptakan engagement yang baik pada setiap konten kita. Mengingat, sebanyak apa pun atau serutin apa pun kita mengunggah konten (pemasaran) di media sosial, akan sia-sia jika tidak terjadi interaksi. Oleh karenanya, Ivosights telah merangkum beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menstimulasi engagament di media sosial.
#1 Ciptakan Konten yang RITE (Relevan, Interesting, Timely, dan Entertaining)
Konten yang menarik tentu akan lebih berpeluang untuk menciptakan engagament yang tinggi. Untuk itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menciptakan konten yang relevan, menarik, kekinian, dan menghibur. Menurut Mark Schaefer, seorang content marketing expert, konten-konten yang bermuatan RITE akan lebih mudah viral.
#2 Pancing Audiens dengan Pertanyaan
Konten sederhana seperti yang mengandung pertanyaan seperti “Raisa atau Isyana, Kamu Pilih Mana?” akan mengundang respons dari audiens. Selain contoh pertanyaan tersebut, kita juga dapat memancing audiens dengan pertanyaan-pertanyaan kreatif lain agar nantinya terjadi percakapan pada setiap konten kita.
#3 Gamification
Konten yang mengandung gamification atau semacam tebak-tebakan, juga dapat menaikkan engagament. Sebagai contoh, LINE sering menciptakan konten yang mengandung gamification atau tebak-tebakan ini, dapat mendapatkan engagement rate yang baik di setiap postingannya.
#4 Kontes
Kontes juga menjadi salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan engagament. Kontes ini berupa hal-hal sederhana seperti foto selfie, menulis pendek, dan sebagainya. Plus, sertakan juga hadiah sederhana tetapi menarik perhatian para audiens.
#5 Unggah Hal-Hal yang Inspiratif
Hal-hal yang inspiratif seperti quote atau kisah inspiratif lainnya, akan menarik setiap audiens untuk bereaksi terhadap konten kita. Mengingat, berdasarkan riset, konten yang menghasilkan share yang tinggi adalah ketika konten tersebut secara psikologis memuat hal yang menumbuhkan sikap “anger” atau “happiness”. Dalam hal ini, konten yang inspiratif pun dapat bermuatan kedua hal tersebut; bisa menceritakan hal-hal yang menyedihkan, atau bahkan hal-hal yang menyenangkan