Jakarta, Agustus 2025 — Dulu, belanja online identik dengan membuka aplikasi marketplace atau e-commerce. Kini, cara orang berbelanja semakin sederhana: cukup buka WhatsApp, lihat katalog, chat penjual, dan transaksi pun selesai. Fenomena ini dikenal dengan istilah social commerce, yaitu pola belanja berbasis percakapan, di mana interaksi langsung menjadi pintu masuk transaksi. Berbeda dengan e-commerce tradisional yang cenderung formal dan satu arah, social commerce menciptakan pengalaman yang lebih personal dan intim. Konsumen merasa seperti berbicara langsung dengan penjual, bukan sekadar berhadapan dengan sistem.

Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar bagi tren ini. Dengan 98% pengguna internet aktif di WhatsApp (We Are Social, 2025), aplikasi ini bukan lagi sekadar alat komunikasi pribadi, melainkan telah berevolusi menjadi kanal utama hubungan antara brand dan konsumen. WhatsApp kini berfungsi ganda: sebagai ruang percakapan sehari-hari sekaligus sebagai “etalase digital” yang memudahkan brand memperkenalkan produk, membangun kedekatan, hingga menutup transaksi dalam satu ekosistem percakapan.

Social Commerce: Dari Percakapan ke Transaksi

Social commerce bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan telah menjadi customer journey baru yang mengubah cara konsumen berinteraksi dengan brand. Kini, satu percakapan sederhana di WhatsApp bisa membawa konsumen melewati seluruh tahapan perjalanan belanja—dari rasa penasaran hingga pembelian—hanya dalam hitungan menit.

Dengan pola ini, WhatsApp tidak hanya menjadi aplikasi percakapan, tetapi tulang punggung social commerce yang menghubungkan seluruh perjalanan belanja pelanggan. Ia berfungsi sebagai etalase digital, customer service desk, sekaligus kasir instan—semua dalam satu platform yang sudah sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Ivowaba: Mesin Penggerak Social Commerce di WhatsApp

Untuk brand, tantangan utamanya bukan hanya hadir di WhatsApp, tetapi bagaimana mengelola ribuan bahkan jutaan interaksi dengan rapi, cepat, dan konsisten. Di sinilah Ivowaba, layanan WhatsApp Business API dari Ivosights, berperan.

Ivowaba memberikan brand kemampuan untuk:

Dengan Ivowaba, WhatsApp bukan lagi sekadar aplikasi percakapan, tetapi mesin pertumbuhan bisnis.

WhatsApp Business API, Etalase Baru Brand

Di 2025, lanskap bisnis digital bergerak dengan kecepatan yang sulit dibayangkan. Brand yang masih mengandalkan promosi konvensional—seperti iklan satu arah tanpa interaksi—berisiko tertinggal jauh. Konsumen saat ini tidak hanya menuntut harga yang kompetitif, tetapi juga menginginkan pengalaman berbelanja yang lebih personal, cepat, praktis, dan terasa dekat.

Hasilnya, WhatsApp bukan hanya kanal komunikasi, tetapi juga etalase digital sekaligus tulang punggung pertumbuhan brand. Dengan Ivowaba, perusahaan bisa memastikan bahwa setiap chat pelanggan bukan hanya sekadar percakapan, melainkan pintu masuk menuju loyalitas jangka panjang.

Tentang Ivosights

Ivosights adalah perusahaan berbasis teknologi informasi yang hadir memberikan layanan end to end solutions dalam pengelolaan dan peningkatan kepuasan pelanggan, serta memenangkan persaingan melalui teknologi digital. Ivosights merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang memiliki berbagai platform yang dimiliki & layanan komprehensif dalam membantu perusahaan meningkatkan manajemen keterlibatan pelanggan di berbagai titik sentuh pelanggan. Saat ini Ivosights memiliki 7 layanan teknologi: Ripple10 (Digital Listening Tool), Ivosights Command Center, Sociomile (Omni-Channel Contact Center Platform), Ivosights BPO Services, Sociomation (Automation Social CRM), Ivosights Comprehensive Analytics, WhatsApp Business API Provider yang dapat digunakan terpisah maupun komprehensif. Layanan teknologi Ivosights dapat diperoleh dengan menghubungi team Ivosights melalui email: hello@ivosights.com atau melalui call center (021) 229 022 18 atau datang langsung ke kantor Ivosights di Jl. Tebet Raya No. 62, RT02/RW04, Tebet Timur, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12820.