Active listening dalam telesales adalah proses mendengarkan dengan seksama dan memahami kebutuhan konsumen sebelum menawarkan produk atau jasa. Hal ini penting karena konsumen sering kali merasa diabaikan atau tidak dihargai ketika melakukan panggilan telesales. Dengan menggunakan active listening, telesales dapat memahami kebutuhan konsumen dan menyesuaikan penawaran produk atau jasa mereka sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Selain itu, active listening juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan meningkatkan kemungkinan penjualan. Konsumen akan merasa dihargai dan diperhatikan ketika telesales benar-benar mendengarkan dan memahami kebutuhan mereka. Hal ini juga dapat mengurangi kemungkinan konsumen menolak penawaran produk atau jasa yang ditawarkan karena mereka merasa produk tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Mengapa Seorang Agen Telesales Harus Memiliki Kemampuan Active Listening?
Ada beberapa alasan mengapa seorang agen telesales harus memiliki kemampuan active listening:
- Memahami kebutuhan pelanggan telesales: Dengan menggunakan teknik active listening, agen telesales dapat lebih baik memahami kebutuhan pelanggan telesales dan memberikan solusi yang sesuai.
- Membangun kepercayaan: Agen telesales yang mendengarkan secara aktif dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan telesales karena mereka merasa dihargai dan diakui.
- Mengurangi kesalahan komunikasi: Active listening membantu agen telesales untuk mengurangi kesalahan komunikasi yang dapat terjadi ketika tidak mendengarkan dengan baik.
- Membuat pelanggan telesales merasa diakui: Active listening membuat pelanggan telesales merasa diakui dan dihargai sehingga dapat meningkatkan loyalitas.
- Meningkatkan penjualan: Kemampuan active listening dapat membantu agen telesales untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan telesales dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan telesales.
Baca Juga: Manfaat Call Center Bagi Perusahaan
Tips Menerapkan Active Listening Saat Panggilan Telesales
Berikut adalah beberapa tips untuk menerapkan active listening saat panggilan telesales:
- Fokus pada percakapan: Jangan terganggu oleh hal-hal lain selama percakapan dan fokus pada apa yang pelanggan telesales katakan.
- Jangan menginterupsi: Biarkan pelanggan telesales menyelesaikan pernyataannya sebelum menanggapi atau bertanya.
- Jangan menyimpulkan: Jangan menyimpulkan apa yang pelanggan telesales katakan sebelum memahami perasaan dan pernyataan mereka dengan baik.
- Jangan hanya mendengarkan kata-kata: Cobalah untuk memahami perasaan dan emosi yang mendasar dari apa yang pelanggan telesales katakan.
- Berikan respons yang sesuai: Tanggapi perasaan dan pernyataan pelanggan telesales dengan respons yang sesuai dan bermanfaat.
- Ucapkan pernyataan yang memperkuat: Gunakan pernyataan yang memperkuat untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan memahami apa yang pelanggan telesales katakan.
- Jangan mengubah topik: Jangan mengubah topik tanpa persetujuan pelanggan telesales sebelumnya dan jangan mengubah topik jika pelanggan telesales masih ingin berbicara tentang sesuatu.
- Berikan konfirmasi: Berikan konfirmasi bahwa Anda mendengarkan dan memahami apa yang pelanggan telesales katakan.
Hal yang Harus Dihindari Saat Menerapkan Active Listening Saat Panggilan Telesales
Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari saat menerapkan active listening saat panggilan telesales:
- Menyela percakapan: Jangan menyela percakapan atau menyela pelanggan telesales saat mereka sedang berbicara.
- Menyimpulkan: Jangan menyimpulkan apa yang pelanggan telesales katakan sebelum memahami perasaan dan pernyataan mereka dengan baik.
- Membuat asumsi: Jangan membuat asumsi tentang apa yang pelanggan telesales inginkan atau pikiran mereka sebelum mendengarkan dengan baik.
- Merespon dengan emosi: Jangan merespon dengan emosi saat pelanggan telesales berbicara, sebaliknya, tetap tenang dan objektif.
- Menyela dengan solusi: Jangan langsung menyala dengan solusi tanpa memahami kebutuhan pelanggan telesales dengan baik.
- Menyebarluaskan percakapan: Jangan menyebarluaskan percakapan atau informasi yang diterima dari pelanggan telesales kepada pihak lain tanpa persetujuan pelanggan telesales.
- Mengabaikan perasaan: Jangan mengabaikan perasaan pelanggan telesales dan cobalah untuk memahami perasaan yang mendasar dari apa yang pelanggan telesales katakan.
- Menyalahkan pelanggan telesales: Jangan menyalahkan pelanggan telesales atau menyalahkan masalah pada mereka, sebaliknya, fokus pada solusi untuk masalah yang dihadapi.
Baca Juga: 5 Perbedaan Telesales dan Telemarketing yang Perlu Anda Ketahui
Tertarik Memiliki Layanan Telesales Profesional di Perusahaan Anda?
Tertarik memiliki tim telesales untuk memajukan penjualan produk dan jasa dari perusahaan Anda? Jika iya, Anda berada di halaman yang tepat. Ivosights melalui layanan Sociomile siap membantu Anda untuk mewujudkan tujuan bisnis. Dengan dukungan sumber daya manusia dan sistem yang profesional dan canggih, Ivosights akan membantu Anda dalam meningkatkan keuntungan bisnis.
Sistem contact center Sociomile dari Ivosights adalah sistem contact center dengan layanan terlengkap di bidangnya yang bertujuan untuk membantu suatu brand atau perusahaan berinteraksi dengan pelanggan melalui berbagai kanal secara efektif dan efisien, tidak perlu membuka berbagai platform yang berbeda-beda dalam satu waktu, Anda dapat melakukannya hanya melalui satu dashboard.
Sociomile mengintegrasikan 13 kanal digital dan voice dalam satu dashboard, terlengkap untuk sistem sejenis. Hal lain yang membuat Sociomile semakin menarik adalah bahwa Sociomile dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan setiap perusahaan yang berbeda-beda.
Ivosights menyediakan beragam modul yang siap diimplementasikan sesuai workflow yang Anda inginkan, baik Dashboard, Flow Ticket, maupun Reporting yang dikembangkan secara cepat dengan dukungan tim lokal. Ayo hubungi Ivosights sekarang dan rasakan manfaat layanan Sociomile dari Ivosights segera!