Dalam dunia penjualan, teknik hard selling dan soft selling merupakan dua pendekatan yang umum digunakan untuk menjual produk maupun layanan perusahaan. Teknik ini juga dapat digunakan untuk metode telesales, suatu metode menjual barang atau layanan perusahaan menggunakan saluran komunikasi jarak jauh. Dilihat sekilas dari namanya, kedua teknik ini memiliki cukup banyak perbedaan. Selain itu, masing-masing teknik juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Jika Anda masih bingung ingin menggunakan teknik mana yang sesuai, ada baiknya simak dahulu artikel ini!
Pengertian Teknik Hard Selling
Teknik hard selling merupakan sebuah pendekatan penjualan yang terkesan lebih agresif dan kurang persuasif. Dalam penerapan hard selling, agen telesales akan menggunakan tekanan dan pendekatan langsung untuk meyakinkan calon pelanggan agar melakukan pembelian. Teknik ini melibatkan penggunaan argumen yang kuat, penawaran khusus, atau penekanan pada keuntungan produk secara langsung. Tujuan dari hard selling adalah untuk segera mendapatkan keputusan pembelian dari calon pelanggan.
Pengertian Teknik Soft Selling
Sementara itu, teknik soft selling adalah sebuah pendekatan penjualan yang menekankan pada pendekatan persuasif dan mengedepankan hubungan jangka panjang dengan calon pelanggan. Agen penjualan akan berfokus untuk memahami kebutuhan dan keinginan calon pelanggan serta memberikan solusi yang relevan. Dibandingkan dengan teknik hard selling yang lebih agresif, soft selling lebih menekankan pada aspek empati, edukasi, dan membangun kepercayaan.
Baca juga: Simak 5 Teknik Marketing Telesales yang Jarang Diketahui
Jenis-Jenis Teknik yang Dilakukan Dalam Penjualan Telesales
Berikut ini adalah beberapa jenis teknik-teknik yang dilakukan dalam penjualan menggunakan telesales:
-
Teknik Pembukaan yang Menarik
Teknik pembukaan yang menarik berguna untuk menarik minat calon pelanggan sejak awal percakapan. Untuk itu, agen telesales bisa menggunakan kalimat pembuka yang menarik dan relevan. Selain itu, agen juga bisa melibatkan pertanyaan yang menarik, pernyataan manfaat produk atau layanan, atau data-data yang menarik.
-
Teknik Mendengarkan Aktif
Ketika berinteraksi dengan calon pelanggan, agen telesales harus memberikan perhatian penuh dan berfokus penyampaian pendapat dari calon pelanggan. Dengan menerapkan ini, agen telesales dapat menawarkan solusi relevan dengan kebutuhan dan keinginan calon pelanggan.
-
Teknik Membangun Hubungan
Selain itu, agen telesales dapat menggunakan teknik-teknik interpersonal untuk menciptakan hubungan erat dengan calon pelanggan. Teknik-teknik ini seperti contohnya adalah berbicara dengan ramah, peduli terhadap kebutuhan calon pelanggan, dan memberikan tanggapan yang positif terhadap masukan atau pertanyaan calon pelanggan.
-
Teknik Membuat Penawaran yang Menarik
Dalam melakukan penjualan, agen telesales perlu menyampaikan penawaran yang menarik bagi calon pelanggan. Agen telesales juga dapat menggunakan keahlian persuasif untuk meyakinkan calon pelanggan tentang keunggulan produk atau layanan perusahaan.
-
Teknik Penutupan Penjualan
Untuk penutupan penjualan, agen telesales dapat melibatkan penggunaan kalimat penutup yang kuat, memberikan penawaran khusus atau diskon, serta menjawab pertanyaan calon pelanggan dengan solusi yang memuaskan.
Bagaimana Cara Menentukan Teknik Penjualan yang Sesuai?
Dalam menentukan teknik penjualan yang sesuai, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan tiga faktor-faktor di bawah ini:
-
Jenis Produk atau Layanan
Jenis produk atau layanan yang ditawarkan dapat mempengaruhi pilihan teknik penjualan, apalagi produk dengan fitur yang kompleks. Kekompleksan yang dimiliki oleh produk ini mendorong para agen untuk memberikan penjelasan yang mendalam serta pendekatan edukasi dalam teknik soft selling secara lebih efektif. Namun, jika produk memiliki penawaran khusus atau keunggulan yang mudah dilihat, teknik hard selling akan memberikan hasil secara lebih cepat.
-
Profil Calon Pelanggan
Memahami profil calon pelanggan juga berpengaruh dalam menentukan teknik penjualan yang tepat. Jika calon pelanggan cenderung menghargai pendekatan secara pribadi dan hubungan jangka panjang dengan agen dan perusahaan, teknik soft selling cocok untuk digunakan. Namun, jika calon pelanggan lebih responsif terhadap penekanan pada keuntungan langsung atau penawaran khusus, Anda dapat menerapkan teknik hard selling.
-
Tujuan Penjualan dan Strategi Bisnis
Jika perusahaan memiliki target penjualan yang ketat dan membutuhkan hasil yang cepat, teknik hard selling akan lebih cocok digunakan. Namun sebaliknya, jika perusahaan ingin membangun basis pelanggan yang kuat dan fokus pada kepuasan jangka panjang, teknik soft selling lebih baik digunakan.
Baca juga: Menerapkan Teknik Marketing yang Tepat untuk Telesales
Penggunaan Dua Teknik Penjualan Di Atas Akan Efektif dengan Sistem CRM yang Mendukung API Integration
Saat memilih untuk menggunakan teknik hard selling ataupun soft selling untuk telesales, tidak ada pendekatan yang mutlak lebih baik daripada yang lain. Setiap teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Selain penerapan teknik penjualan dengan benar, Anda juga perlu menyediakan platform pendukung interaksi agen telesales dengan calon pelanggan. Salah satu tools pendukung ini berupa sistem CRM (Customer Relationship Management) yang berfungsi memanajemen hubungan antar perusahaan dengan calon pelanggan maupun pelanggan tetap.
Salah satu sistem CRM multifungsi yang bisa Anda gunakan adalah Sociomile, contact center terpadu yang mendukung API Integration dengan sejumlah platform digital hingga berbentuk saluran telepon. Apalagi, Anda dapat menyesuaikan workflow-nya dengan perusahaan Anda. Jika Anda masih ragu, silakan lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan tim Ivosights sekarang juga!