"Telemarketing adalah strategi marketing yang bertujuan untuk memberikan informasi dan menawarkan produk atau jasa melalui sambungan telepon kepada pelanggan"

Telemarketing adalah salah satu strategi marketing yang bertujuan untuk memberikan informasi dan menawarkan produk atau jasa melalui sambungan telepon kepada pelanggan. Orang yang melakukan aktivitas ini disebut sebagai agen atau telemarketer. Telemarketing dapat diterapkan pada hampir seluruh jenis industri, mulai dari otomotif, edukasi, keuangan, perbankan, hingga kesehatan. Hal-hal yang ditawarkan pun juga beragam, mulai dari paling dasar yaitu produk atau jasa, layanan asuransi hingga donasi.

Layanan telemarketing sangat diperlukan dalam bisnis untuk meningkatkan basis pelanggan. Telemarketing dapat membuat suatu bisnis terhubung dengan pelanggan yang sudah ada, baru dan potensial. Telemarketing juga dinilai merupakan strategi pemasaran yang efektif karena menghemat waktu dan anggaran perusahaan. Hanya dalam waktu yang singkat, tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi, perusahaan dapat langsung terhubung dengan pelanggan.

Berikut adalah empat tipe telemarketing yang harus Anda ketahui agar dapat menjalankan strategi telemarketing yang tepat dan efektif.

#1 Outbound Telemarketing

Outbound telemarketing adalah ketika perusahaan menghubungi pelanggan potensial yang bisa jadi sama sekali belum mengetahui tentang produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada mereka atau sudah sedikit mengetahui. Saat melakukan outbound, seorang agen harus memperkenalkan produk atau jasa kepada pelanggan yang dihubungi.

Oleh karena itu, seorang telemarketer harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada pelanggan. Jika tidak, akan sangat sulit untuk meyakinkan pelanggan dan justru akan dianggap sebagai gangguan.

#2 Inbound Telemarketing

Jika outbound telemarketing berarti agen yang menghubungi pelanggan, maka yang terjadi dalam inbound telemarketing justru sebaliknya. Konsumen yang tertarik dengan produk atau jasa yang diiklankan oleh perusahaan akan menghubungi nomor yang tertera pada iklan untuk menanyakan lebih lanjut.

Telemarketer harus bisa menjawab semua pertanyaan dari konsumen dengan jelas dan informatif agar terjalin komunikasi yang baik hingga memunginkan terjadinya transaksi antara perusahan dan konsumen.

Inbound telemarketing akan memberikan keuntungan jika dilakukan dengan benar. Pelanggan yang sudah tertarik dengan produk dan jasa akan lebih mudah untuk diarahkan kepada opsi pembelian

#3 B2B (Business-to-Business) Telemarketing

B2B telemarketing mengacu pada kegiatan telemarketing antar bisnis. Artinya, target pelanggan bukan lagi satu atau sekelompok orang namun berupa sebuah bisnis atau badan usaha.

Pelanggan dalam bentuk badan usaha atau bisnis tentu berpotensi melakukan pembelian dalam jumlah besar. Oleh karena itu, telemarketer yang berkecimpung di dunia telemarketing B2B harus merupakan seseorang yang sangat ahli dan berpengalaman karena akan berurusan secara teratur dengan bisnis yang menjadi pelanggan potensial. Memang akan lebih sulit dalam meyakinkan pelanggan dalam tipe telemarketing B2b, namun jika dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan penjualan yang besar.

#4 B2C (Business-to-Customer) Telemarketing

B2C mengacu pada kegiatan telemarketing antara bisnis dan customer atau konsumen, dimana konsumen sudah menunjukan ketertarikan terhadap produk atau jasa melalui iklan perusahaan. Mirip dengan inbound telemarketing, akan lebih mudah bagi telemarketer untuk meyakinkan pelanggan ke opsi pembelian.

Itulah tipe telemarketing yang perlu Anda ketahui. Telemarketing merupakan alat pemasaran bisnis yang efisien karena membuka jalan secara langsung untuk terhubung dengan pelanggan. Namun, Anda harus memilih strategi dan mengenal tipe-tipe telemarketing yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.  Jika Anda mengenal seperti apa lingkungan bisnis yang sedang Anda jalankan, maka akan lebih mudah untuk menjalankan strategi pemasaran melalui Telemarketing.