Design Thinking: Pengertian, Manfaat, Karakteristik, dan Tahapannya

Ripple10


Penulis : Administrator - Senin, 28 November 2022
Ket. foto: Ilustrasi - Design thinking. Shutterstock.
Ket. foto: Ilustrasi - Design thinking. Shutterstock.

"Design thinking merupakan pendekatan/metode pemecahan masalah, baik secara kognitif, kreatif, maupun praktis untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai pengguna"

Design thinking menjadi hal penting, terutama karena dapat dijadikan sebagai sebuah landasan, filosofi, dan juga panduan untuk melakukan inovasi. Terlebih, di era teknologi saat ini yang berkembang pesat dan juga masalah multisektoral di berbagai industri, menuntut setiap perusahaan baik korporasi ataupun startup untuk menciptakan solusi multi-dimensi, termasuk juga menciptakan inovasi-inovasi dari segi produk ataupun layanannya. Lantas, apa yang dimaksud dengan design thinking? Seperti apa manfaat dan tahapan design thinking. Simak terus informasi di bawah ini agar kamu dapat memahami design thinking.

Apa Itu Design Thinking?

Design thinking adalah sebuah proses untuk memecahkan masalah komplek yang menitikberatkan pada kepentingan pengguna. Design thinking juga dapat diartikan sebagai pendekatan atau metode pemecahan masalah, baik secara kognitif, kreatif, maupun praktis untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai pengguna.

Pada dasarnya, design thinking dapat didefinisikan dalam empat hal berikut, yakni berpusat pada manusia, bersifat kolaboratif, membutuhkan sikap optimis dari para kolaborator, dan membutuhkan eksperimen dalam setiap inovasi yang diciptakan. Secara garis besar, design thinking dapat disimpulkan sebagai metode kolaborasi yang mengumpulkan ide-ide dari beragam disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi.

Manfaat Design Thinking

  • Memudahkan perusahaan memahami kebutuhan calon konsumen.
  • Meningkatkan efisiensi proses desain.
  • Membantu menciptakan inovasi baru yang berkelanjutan.
  • Mengurangi risiko kegagalan produk.
  • Menghemat anggaran perusahaan.
  • Meningkatkan pendapatan.

Dengan beberapa manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya design thinking dapat meringankan beban perusahaan , terutama saat Anda melakukan product development.

Karakteristik Design Thinking

#1 People Centered

Design thinking berperan mengidentifikasi masalah yang tengah dihadapi manusia dan menjawab masalah tersebut dengan solusi yang tepat dan efektif bagi manusia. Tak hanya itu, design thinking juga mengandalkan solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut.  

#2 Hands-On

Tahapan ini memungkinkan pengujian langsung dari tim desain terhadap produk setengah jadi. Karakteristik hands-on tidak akan ada pada bisnis yang tak menggunakan design thinking.

#3 Highly Creative

Kreativitas menuntut kebaruan. Karakteristik ini berkaitan erat dengan design thinking. Solusi yang ditawarkan harus memperlihatkan konsep yang segar untuk menarik pengguna.

#4 Iterative

Pada karakteristik ini design thinking ada untuk menjembatani kesenjangan. Karakteristik ini akan digunakan terus-menerus untuk menyodorkan keinginan tak tampak hingga hasil yang ada dapat menjawab apa yang benar-benar dibutuhkan pengguna.  

Tahapan Design Thinking

Dalam prosesnya, ada beberapa tahapan dalam design thinking, yakni:

#1 Empathize. Tahapan ini menjadi landasan pertama penciptaan sebuah produk atau inovasi. Dalam hal ini, kita harus melihat secara jeli atau mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dari target pasar kita.

#2 Define. Berarti kita harus mendefinisikan atau menjabarkan point of view ataupun permasalahan utama dari target pasar kita.

#3 Ideate. Berarti kita harus membuat pilihan ataupun solusi sebanyak mungkin, lalu menyeleksi sekian banyak ide atau solusi tersebut menjadi beberapa opsi yang paling kuat dan relevan.

#4 Prototype. Dalam hal ini kita harus membuat pemodelan dari produk kita. Bahkan, dengan prototype ini, kita dapat belajar, memecahkan ide-ide yang saling bertentangan, dan mengatur proses penciptaan produk.

#5 Testing. Hal ini untuk melihat performansi dari produk kita. Apakah ada perbaikan dan sebagainya.

#6 Implement. Hal ini digunakan untuk melakukan tes ke pasar apakah produk kita direspons ataukah ada feedback untuk perbaikan selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach dengan proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri. Setelah Anda melakukan keenam tahapan tersebut, Anda dapat menggunakan digital listening tools seperti Ripple10 untuk mengetahui seberapa besar sentimen masyarakat tentang inovasi dari layanan ataupun produk yang diciptakan. Selamat berinovasi!.

Bagikan

Saatnya Meningkatkan Layanan Interaksi Pelanggan Bersama Ivosights!

Hubungi Kami