Di artikel sebelumnya kita pernah membahas tentang inbound marketing, meliputi definisi, tahap, serta manfaatnya. Pada artikel kali ini, kita akan mengenal lebih dalam apa itu outbound marketing, mulai dari definisi hingga contoh-contohnya. Seperti yang kita tahu, strategi marketing bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu inbound dan outbound.

Apa Itu Outbound Marketing?

Mengutip dari hubspot.com, outbound marketing merupakan metode marketing tradisional dimana perusahaan mengirim pesan, percakapan, promosi produk ke calon konsumennya. Outbound marketing kebanyakan menggunakan platform-platform tradisional, meliputi iklan di TV komersial, iklan di radio, koran, majalah, brosur, katalog, spam email, pesan wa, flyer, hingga mengadakan seminar. Outbound marketing ini mahal jika dibandingkan dengan inbound. Strategi ini juga lebih susah dilacak metrik keberhasilannya.

Outbound vs Inbound Marketing

Dalam inbound, kita berfokus pada menciptakan konten yang bisa menarik customer agar mereka menemukan produk kita secara mandiri. Sedang dalam outbound, kita “melempar” konten keluar, dan berharap konten/produk kita bisa ditemukan oleh customer.

Itu adalah pengertian sederhananya. Perlu diketahui bahwa setiap perusahaan menerapkan kedua strategi ini untuk memaksimalkan bisnisnya, namun umum diketahui bahwa strategi inbound marketing lebih baik ketimbang outbond. Mengapa demikian? Ada beberapa hal yang menyebabkan strategi outbond sudah ketinggalan zaman. Dua kesulitan outbound marketing antara lain:

Baca Juga: 5 Cara Mengukur Keberhasilan Outbound Marketing

#1 Tidak Mempunyai Target Audiens yang Jelas

Pertama, outbound marketing tak punya target audiens yang jelas. Dalam marketing tradisional, kita mempromosikan produk kita ke semua target audiens, baik yang butuh maupun tidak. Contohnya adalah iklan yang dipasang di tv, maupun koran. TV ditonton oleh segala kalangan, begitupun koran. Bahkan, saat ini, jarang ada orang yang menggunakan kedua platform tersebut.

Memasang iklan di kedua platform tersebut tidak akan berujung efektif dan hanya akan membuang buang uang. Ini tidak berlaku dalam inbound marketing. Dalam beragam platform yang umum digunakan untuk inbound marketing, terdapat banyak insight yang bisa membantu pelaku bisnis untuk membuat keputusan.

Misalnya, dalam website, kita bisa melihat berapa orang yang menonton konten kita, serta konten apa yang paling banyak dikunjungi. Lalu, dalam instagram, kita juga bisa tahu berapa jumlah like dan engagement rate suatu postingan.

#2 Terdapat Kesulitan untuk Melacak Hasilnya

Dalam inbound marketing, kita bisa membuat konten menarik melalui tulisan-tulisan di website, atau memposting foto atau infografis menarik di instagram. Baik website maupun instagram punya metrik-metrik yang mudah untuk dilacak keberhasilannya. Di website, kita bisa tahu berapa orang yang melihat postingan kita, dan berapa lama mereka melihatnya. Di instagram, kita juga bisa tahu berapa jumlah like yang terdapat dalam postingan kita, serta berapa engagement rate nya.

Dalam outbound marketing, susah untuk melihat semua itu. Kita tidak tahu berapa yang menonton iklan kita di TV, atau jika kita memasang iklan di billboard, susah, untuk tidak berkata mustahil mengetahui berapa orang yang telah melihat papan iklan kita. Setidaknya itulah dua kelemahan dalam strategi outbound marketing. Selain mengeluarkan biaya yang mahal, outbound marketing juga sulit dilacak keberhasilannya.

Dari Outbound ke Inbound

Setelah mengetahui definisi dan perbedaan antara inbound dan outbound marketing, sudah saatnya bagi Anda untuk beralih dari strategi marketing berbasis outbound menuju inbound. Tak ada alasan bagi Anda untuk tidak menggunakan strategi inbound marketing. Sebab, saat ini dunia bisnis telah berubah dari strategi marketing konvensional (outbond) menuju inbound, strategi yang membiarkan customer menemukan bisnismu secara mandiri.

Buat Anda yang punya bisnis, Anda bisa menggunakan jasa Ivosight BPO Contact Center agar bisnismu tetap terhubung dengan pelanggang guna meningkatkan kepuasaan dan loyalitas mereka. Layanan Business Process Outsourcing (BPO) Contact Center menghadirkan pengelolaan layanan Customer Service yang berkualitas dan terlatih. Dengan menggunakan layanan ini, Anda bisa berfokus pada mengembangkan bisnis utamamu, tanpa perlu khawatir perihal loyalitas dan kepuasaan customer.

Yuk Gunakan Inbound Marketing

Setelah mengetahui perbedaan, kelebihan dan kelemahan inbound dan outbound marketing, sudah saatnya Anda berpindah atau memaksimalkan strategi yang pertama. Buat Anda yang punya bisnis, Anda bisa menggunakan jasa Ivosights BPO Contact Center agar bisnismu tetap terhubung dengan pelanggan guna meningkatkan kepuasaan dan loyalitas mereka.

Layanan Business Process Outsourcing (BPO) Contact Center menghadirkan pengelolaan layanan Customer Service yang berkualitas dan terlatih. Dengan menggunakan layanan ini, Anda bisa berfokus pada mengembangkan bisnis utamamu, tanpa perlu khawatir perihal loyalitas dan kepuasaan customer.