Perusahaan yang bergerak pada bidang pemasaran, akan menggunakan cara yang efektif untuk melakukan promosi ataupun penjualan ke pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan email marketing. Strategi ini dinilai efektif karena cara pakainya yang praktis dan tidak membutuhkan biaya banyak. Namun sayang, email marketing kerap diabaikan oleh penerima, bahkan sampai masuk ke folder spam secara otomatis ataupun dari penerima. Jika email Anda masuk ke dalam folder spam, tentunya akan merugikan, bukan? Untuk itu, kami akan memberikan sebuah tips agar email marketing Anda tidak dianggap sebagai spam. Berikut adalah tips-tipsnya:
#1 Subscriber Harus Asli
Tips pertama yang bisa Anda lakukan yaitu jangan coba-coba membeli subscribers. Subscribers Anda haruslah asli. Jika Anda membeli subscribers untuk kebutuhan database email dan mengirimkan konten kepada mereka, bukan tidak mungkin email Anda akan masuk ke dalam folder spam. Mengapa? Karena Anda memiliki alamat mereka tanpa seizinnya dan mengirimi mereka sebuah pesan elektronik. Tak hanya itu, dengan Anda membeli subscribers, Anda juga memiliki resiko pelanggaran pada undang-undang CAN-SPAM.
Secara keseluruhan, mengirim pesan yang tidak diinginkan oleh mereka atau tidak diinginkan merupakan suatu pendekatan yang buruk. Tidak hanya dampaknya pada hukum, brand atau merek Anda juga akan berpengaruh karena berpotensi memiliki rating yang jelek.
#2 Membatasi Jumlah Pengiriman
Anda sebagai pebisnis, tentunya ingin pelanggan mengingat terus brand Anda. Tidak salah memang, namun dengan mengirim email setiap hari tidak akan membantu brand Anda akan diingat oleh pelanggan ke hal yang positif. Hal tersebut justru berpotensi sebagai spam, karena Anda terlalu sering mengirim email kepada mereka. Oleh karena itu, Anda harus selektif saat mengirim Email Marketing.
Untuk mengetahui frekuensi dalam mengirim email marketing, Anda bisa melakukan A/B testing email terlebih dahulu. Cara lainnya, Anda bisa melakukan survei kepada mereka dan tanyakan seberapa sering mereka ingin mendapatkan informasi tentang brand Anda. Dari hal tersebut, Anda bisa melakukan pengelompokkan dari survei tersebut ke dalam daftar orang-orang yang hanya ingin menerima dalam waktu tertentu. Hal itu pula akan membuat Anda menjadi lebih dekat dengan pelanggan sekaligus menghindari resiko email dianggap sebagai spam.
#3 Gunakan Sender yang Jelas
Beberapa dari Anda mungkin memiliki alamat email perusahaan yang berbeda. Ketika ada pelanggan yang ingin melaporkan keluhan atau meminta bantuan, mungkin mereka akan menghubungi di email support atau ketika ada pelanggan yang ingin melakukan pembelian, mereka bisa menghubungi melalui email sales.
Pastikan Anda membuat rating untuk sender Anda. Hal ini akan membangun kepercayaan dari pelanggan dan memungkinkan pelanggan akan menyimpan email Anda ke daftar kontaknya. Jika mereka terbiasa menerima email marketing dari alamat yang sama, kemudian suatu hari mereka mendapat email yang berbeda, pelanggan akan merasa bingung walaupun domainnya sama. Bukan tidak mungkin mereka akan menganggap email tersebut sebagai spam.
#4 Pilih Penyedia Layanan yang Tepat
Gunakanlah layanan yang tepat untuk membantu Anda dalam melakukan email marketing. Anda bisa bekerja sama dengan mitra yang memiliki jejak digital positif. Ada banyak penyedia layanan marketing automation dan email marketing di luar sana. Pilih lah yang memiliki rating positif sehingga dapat menghindari dari resiko email Anda dianggap sebagai spam.
Itu dia beberapa cara agar email marketing Anda tidak dianggap sebagai spam. Email marketing yang Anda buat, tidak selalu masuk ke halaman utama. Bisa saja email Anda ke dalam folder promosi dan yang lebih parah masuk ke folder spam. Banyak email marketing yang masuk ke dalam folder spam karena tidak mengikuti tips-tipsnya dan email yang ke dalam spam akan otomatis hilang setelah 30 hari.