Sociomile
Penulis : Administrator - Jumat, 11 November 2022
"Penggunaan yang mudah dan tidak memerlukan biaya yang banyak menjadi salah satu alasan perusahaan masih menggunakan email marketing"
Email marketing merupakan salah satu strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan. penggunaannya yang mudah dan tidak memerlukan banyak biaya menjadi salah satu alasan perusahaan masih menggunakan metode ini. Namun, masih banyak kesalahan ditemukan saat menggunakan email marketing. Untuk itu, pada artikel ini akan diuraikan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat menggunakan email marketing dan bagaimana cara mengatasinya.
Kesalahan Saat Menggunakan Email Marketing
#1 Sering menjual produk. Pahami terlebih dahulu alasan mengapa Anda mengirim email kepada pelanggan. jika email yang Anda kirim hanya fokus pada penjualan, besar kemungkinan pelanggan akan melakukan unsubscribe. Untuk itu, cobalah untuk menyeimbangkan antara konten penjualan produk dan jasa dengan konten informatif yang bermanfaat bagi pelanggan.
#2 Tampilan mobile rumit atau tidak menarik. Saat ini banyak pengguna yang lebih memilih menggunakan smartphone untuk membuka email daripada menggunakan komputer atau laptop yang prosesnya sedikit merepotkan.
#3 Melupakan call to action. Call to action atau CTA merupakan hal yang sering dilupakan oleh agen saat mengirim email marketing. Seharusnya, ini merupakan hal pentingĀ yang untuk dicantumkan pada email.
#4 Data analisis yang diabaikan. Data analisis seringkali dilupakan. Jika tidak melakukan analisis, Anda tidak bisa menentukan rasio meng-klik campaign Anda. Analisis harus dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak pelanggan baru ataupun yang melakukan unsubscribe.
#5 Subjek email yang kurang menarik. Saat akan mengirimkan email marketing, sebaiknya subjek email dibuat semenarik mungkin agar pelanggan tertarik untuk membukanya. Dalam penelitian, sekitar 35 persen orang membuka email berdasarkan subjek email yang diterima. Untuk itu, sangat perlu untuk menulis subjek email semenarik mungkin agar pelanggan berkeinginan membuka isi email tersebut.
#6 mengirim pada waktu yang salah. Ada baiknya Anda mengirim email marketing di hari biasa (weekdays) dan di jam kerja. Bagaimana dengan lokasi yang memiliki jam kerja berbeda dengan tempat Anda? Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu perbedaan waktu lokasi pelanggan dengan Anda.
#7 Email tidak personalisasi. Ciri email terbaik adalah email yang melibatkan pelanggan. Caranya? Dengan membuat email yang personalisasi. Personalisasi bisa dilakukan dengan cara apa saja, seperti campaign email marketing yang tersegmentasi atau menyertakan nama penerima di bagian subjek.
Cara Mengatasi Kesalahan pada Email Marketing
Kesalahan-kesalahan di atas merupakan hal lumrah dalam setiap kegiatan, namun jika dibiarkan saja akan berdampak pada penjualan. Dengan merujuk pada kesalahan di atas, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kesalahan pada email marketing.
#1 Personalisasi. Seperti yang telah dijelaskan di atas. Cara terbaik menghindari kesalahan pada email marketing adalah membuat personalisasi email. Dalam statistik, personalisasi dapat meningkatkan kemungkinan pelanggan membuka isi email Anda sebanyak 14 persen dan konversi yang meningkat sebanyak 10 persen. Salah satu cara sederhana yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyebut nama pelanggan Anda pada isi email marketing. Dengan adanya nama tersebut, pelanggan akan merasa dispesialkan. Hal ini sepele, namun berdampak positif bagi bisnis Anda.
#2 Waktu. Waktu merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian Anda. Anda harus mengetahui perbedaan jam lokasi penerima dengan lokasi Anda. Setelah itu, Anda bisa menggunakan email scheduling untuk penjadwalan pengiriman email marketing. Dengan begitu, tingkat pelanggan membuka isi email dapat meningkat.
#3 Link dan tautan. Link dan tautan merupakan hal penting pada email marketing. Pastikan link atau tautan yang dicantumkan dapat di klik ke website yang sesuai dan ada pada posisi atau kolom yang tepat. Hal ini juga berlaku untuk mengajak pelanggan atau call to action (CTA).
#4 Subjek. Buatlah subjek email semenarik mungkin dan tidak monoton. Dengan begitu, pelanggan akan merasa penasaran dengan isi email yang Anda berikan. Mau tidak mau pelanggan akan membuka isi dari email tersebut.
#5 Proofreading. Lakukan pengecekan ulang atau proofreading sebelum Anda mengirimkan email marketing ke pelanggan. perhatikan kembali apakah ada kalimat yang salah, typo, penggunaan titik atau koma yang kurang tepat. Tujuannya agar informasi yang diberikan tidak ambigu.
#6 Testing. Sebelum mengirimkan email marketing ke pelanggan, Anda bisa melakukan testing email terlebih dahulu ke akun pribadi atau akun alternatif. Hal ini untuk memastikan email marketing tersebut sudah siap dikirim atau belum.
Waktu memang tidak bisa berputar kembali, namun Anda bisa mencegah atau meminimalisasi keselahan sebelum mengirimkan email marketing. Tak hanya itu, dibutuhkan sebuah kreativitas saat mengirimkan email marketing.